Reporter: Barratut Taqiyyah, Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
HONG KONG. Mayoritas mata uang Asia menguat terhadap dollar AS hari ini (26/7). Pada pukul 11.13 waktu Seoul, won menguat 0,4% menjadi 1.146,78 per dollar AS. Selain itu, penguatan juga terjadi pada dollar Taiwan sebesar 0,2% menjadi NT$ 30,143 dan peso Filipina menguat 0,2% menjadi 42,085. Sedangkan ringgit Malaysia menguat 0,2% menjadi 3,1687.
Penguatan mata uang regional tersebut juga tercermin pada Bloomberg-JPMorgan Asia Dollar Index yang mencatatkan kenaikan dengan tingkat volatilitas 3,77%.
Salah satu faktor yang mendongkrak pamor mata uang regional adalah spekulasi pelaku pasar mengenai stimulus kebijakan pemerintah global untuk menggairahkan kembali perekonomian. Spekulasi ini kembali mengemuka setelah dirilisnya sejumlah data yang memberikan sinyal perlambatan pertumbuhan ekonomi di AS dan Eropa.
"Pasar bereaksi positif terhadap ekspektasi stimulus. Korea dan China diprediksi akan terus melakukan pelonggaran kebijakan, demikian juga India. Selain itu, tingkat inflasi yang rendah juga memberi ruang bagi Filipina untuk melakukan sesuatu untuk menggairahkan kembali perekonomian mereka," jelas Ashish Agrawal, strategist Credit Suisse Group AG di Singapura.
Sementara itu, di negara Asia lainnya, baht Thailand menguat 0,1% menjadi 31,65 per dollar, rupiah Indonesia melemah 0,1% menjadi 9.494, dan dong Vietnam tak banyak berubah di level 20.883.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News