Reporter: Yoliawan H | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasar global sedang diwarnai ekspektasi pelaku pasar atas peluang bank sentral Amerika Serikat (AS) atau Federal Reserve (The Fed) untuk melonggarkan kebijakan suku bunga acuan. Kebijakan tersebut sedikit banyak akan mempengaruhi pasar modal dalam negeri, pasalnya muncul peluang bagi Bank Indonesia (BI) untuk mengikuti arah kebijakan The Fed.
Lebih lanjut, salah satu sektor yang akan diuntungkan dengan pelonggaran kebijakan suku bunga adalah sektor properti. Sektor yang tercatat belum bergairah ini diharapkan akan mendapatkan angin segar. Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI) dari sisi pergerakan sektor, tercatat sektor properti, real estat dan konstruksi bangunan sudah naik secara year to date (ytd) sebesar 4,93%.
Melihat kondisi tersebut, Analis Indopremier Sekuritas, Mino mengatakan untuk suku bunga acuan The Fed atau fed fund rate (FFR) setelah kembali memanasnya perang dagang dan beberapa data ekonomi mengecewakan ada ekspektasi penurunan suku bunga setidaknya sekali di tahun ini. Tentu ini berpeluang juga untuk melonggarkan kebijakan BI jika memang benar terjadi.
Menurutnya, apabila kondisi tersebut terjadi akan mendorong beberapa sektor untuk bangkit. Antara lain adalah sektor properti.
Mino masih merekomendasikan sama PWON untuk dikoleksi.
Asal tahu saja, memang pada tahun 2018 lalu tercatat sektor properti memang belum berada pada puncak performa mereka, terlebih dengan kebijakan suku bunga acuan BI yang agresif. Sekadar informasi saat ini suku bunga acuan BI atau BI 7 day reverse repo rate ada di level 6%.
Managing Director Head of Equity Capital Market Samuel International Harry Su mengatakan di kondisi adanya peluang pelonggaran kebijakan suku bunga, sektor properti akan terdorong. Itu dikarenakan menurutnya, sektor properti cukup tertinggal dari sisi performa.
Analis Jasa Utama Capital, Chris Apriliony bilang dampak penurunan atau pelonggaran kebijakan suku bunga akan menumbuhkan daya beli masyarakat akan properti khususnya melalui skema kredit atau cicilan.
“Sektor properti tentu akan baik karena suku bunga jika turun ada kemungkinan bunga cicilan juga bisa turun, sehingga akan lebih baik untuk sektor properti,” ujar Chris.
Menurutnya dari sisi harga saham, saat ini saham-saham properti sudah cenderung murah. Adapun beberapa saham properti yang bisa dijadikan andalan adalah ASRI, CTRA dan SMRA.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News