kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.781.000   -38.000   -2,09%
  • USD/IDR 16.565   165,00   0,99%
  • IDX 6.511   38,26   0,59%
  • KOMPAS100 929   5,57   0,60%
  • LQ45 735   3,38   0,46%
  • ISSI 201   1,06   0,53%
  • IDX30 387   1,61   0,42%
  • IDXHIDIV20 468   2,62   0,56%
  • IDX80 105   0,58   0,56%
  • IDXV30 111   0,69   0,62%
  • IDXQ30 127   0,73   0,58%

Ekspansif, TBLA lebarkan sayap ke industri gula


Minggu, 22 Mei 2011 / 09:26 WIB
ILUSTRASI. Sejumlah Kartu Keluarga dan KTP Palsu yang disita polisi dari rental pembuatan KTP Eketronik palsu di Desa Kairatu, kecamatan Kairatu Kabupaten Seram Bagian Barat, Maluku, Rabu (30/5/2018)


Reporter: Astri Kharina Bangun | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. PT Tunas Baru Lampung Tbk (TBLA) bakal melebarkan bisnisnya ke industri gula. Rencana tersebut akan dilakukan melalui anak perusahaan TBLA, yakni PT Adi Karya Gemilang.

Selama ini TBLA dikenal sebagai perusahaan kelapa sawit yang memproduksi minyak goreng nabati bermerek Rose Brand. Sebagian besar kegiatan produksi TBLA berada di provinsi Lampung.

"Gula merupakan salah satu primadona komoditas di Indonesia. Selain itu, provinsi Lampung cocok ditanami tebu," ungkap Presiden Direktur TBLA Widarto, Jumat (20/5) mengenai alasan perseroan berekspansi ke industri gula.

Sebagai langkah awal, perusahaan yang bernaung di bawah bendera Sungai Budi Group ini akan membangun pabrik untuk gula rafinasi di Way Lunik,
Lampung. TBLA menyiapkan dana Rp 618 miliar untuk pembangunan pabrik tersebut. Investasi tersebut dialokasikan di luar belanja modal perseroan. Sekitar 65% dari kebutuhan tersebut didanai menggunakan fasilitas pinjaman dari salah satu bank lokal sedangkan sisanya ditalangi kas internal.

"Saat ini sudah mulai tahap konstruksi dan diperkirakan mulai beroperasi pada 2012," kata Wakil Presiden Direktur TBLA Sudarmo Tasmin. Pabrik gula rafinasi TBLA direncanakan berkapasitas produksi 600 ton/hari.

Setelah pabrik rampung dan beroperasi perseroan baru akan masuk ke perkebunan tebu. Lahan untuk perkebunan bisa didapat dengan akuisisi atau mengkonversi kebun sawit TBLA yang sudah tua menjadi kebun tebu.

"Jika nanti sudah terintegrasi penuh pabrik dan kebun, kami ingin punya luasan lahan 18.000-20.000 hektare. Tapi itu untuk 3-5 tahun ke depan. Sekarang gula rafinasi dulu," jelas Sudarmo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×