Reporter: Vatrischa Putri Nur | Editor: Noverius Laoli
Menurut risetnya pada 4 Oktober 2025, PGEO menyiapkan capex US$ 360 juta pada 2026F guna memulai pengembangan lima proyek quick win total 45MW, empat proyek extension total 170MW, serta proyek greenfield Way Ratai berkapasitas 55MW yang ditargetkan mulai beroperasi pada 2032F.
Untuk mendukung strategi ekspansi, perusahaan diperkirakan akan menjajaki penerbitan obligasi hijau (green bonds) ke depan.
“Kondisi ini memanfaatkan posisinya sebagai pemain kunci panas bumi serta ruang pendanaan yang luas berkat rasio utang yang rendah pada 2026F,” jelas Devi pada risetnya.
Baca Juga: Pertamina Geothermal Energy (PGEO) Mulai Operasikan PLTP Lumut Balai Unit 2
Kata Devi, perusahaan juga diuntungkan oleh profil utangnya yang mayoritas merupakan utang jangka panjang, khususnya obligasi berbunga tetap, yang meningkatkan visibilitas pendapatan dan mengurangi eksposur terhadap volatilitas suku bunga.
Dengan berbagai sentimen dan katalis di atas, Devi memberi rekomendasi investor untuk Buy saham PGEO dengan target harga Rp 1.500 per saham.
Kemudian Etta dan Hasan merekomendasikan investor untuk Buy PGEO dengan harga Rp 1.750 per saham. Pun juga Abida merekomendasikan Buy PGEO dengan target harga Rp 1.250 per saham.
Selanjutnya: Ditjen Pajak Sandera Penunggak Pajak Rp 21,15 Miliar di Ancol
Menarik Dibaca: 6 Manfaat Tinted Lip Balm Bukan Sekadar Pelembab Bibir
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













