kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.194   6,00   0,04%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Ekspansi, KAEF akan bangun lima rumah sakit


Selasa, 20 Maret 2012 / 21:33 WIB
Ekspansi, KAEF akan bangun lima rumah sakit
ILUSTRASI. OCTO Mobile.


Reporter: Dyah Ayu Kusumaningtyas | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. PT Kimia Farma Tbk (KAEF) berencana berekspansi dengan membangun lima unit rumah sakit dalam kurun waktu lima tahun ke depan. Untuk realisasi proyek ini, perusahaan telah menghitung kebutuhan dana sebesar Rp 1 triliun.

Direktur Utama KAEF, M. Syamsul Arifin menyebut, pihaknya akan membangun rumah sakit umum dengan fokus pada lever center atau pelayanan penyakit kelainan fungsi hati di lima kota.

Sebagai awal dari realisasi rencana ini, pada Selasa (20/3) telah dilakukan penandatangan kesepakatan kerjasama rumah sakit pertama yang bertempat di Jakarta. "Diupayakan bisa kami bangun bulan April, dan bisa rampung dalam waktu setahun," katanya, Selasa (20/3).

Adapun, untuk empat rumah sakit lainnya, Perseroan telah membidik beberapa kota, antara lain Ujung Pandang, Surabaya, Bandung, Semarang dan Medan.

Menurut Syamsul, pembiayaan Rp 1 triliun itu dengan asumsi satu rumah sakit memerlukan dana Rp 250 juta. Tapi, dia yakin pembiayaan di daerah akan lebih murah dibanding di Jakarta.

Sebagai catatan, pada proyek pembangunan rumah sakit ini, pihak KAEF menggandeng PT Prakarsa Transforma Indonesia (PTI), sebuah sebuah management rumah sakit untuk membantu KAEF dalam hal pendanaan dan juga penyediaan dokter spesialis. "Dengan kerjasama ini diharapkan bisa memudahkan kami mendapatkan dokter-dokter ahli yang akan ditempatkan di masing-masing rumah sakit tersebut," ujarnya.

Pendanaan diperoleh dari pinjaman bank sebesar 70%, dan sisa 30% dari kas internal kedua belah pihak. "Dari kebutuhan kas internal, KAEF ambil bagian 60%, dan PPTI 40%," jelas Syamsul.

Dia berharap dengan adanya beberapa rumah sakit ini, akan berimbas kepada kenaikan pendapatan sektor Industri obat KAEF. "Obat yang dipakai adalah hasil produksi kami, sehingga bisa mendongkrak penjualan obat-obatan kami," tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×