kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Ekonomi mulai pulih, ini proyeksi belanja modal Kino Indonesia (KINO) tahun depan


Minggu, 29 November 2020 / 17:54 WIB
Ekonomi mulai pulih, ini proyeksi belanja modal Kino Indonesia (KINO) tahun depan
ILUSTRASI. Tahun depan Kino Indonesia (KINO) telah memiliki alokasi belanja modal (capex) yang belum dapat diungkapkan saat ini.


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten barang konsumsi, PT Kino Indonesia Tbk (KINO) siap menyongsong tahun 2021. Direktur keuangan Kino Indonesia Budi Muljono  mengatakan, KINO akan berfokus pada analisis dan menyesuaikan dengan kebutuhan dan permintaan seiring perkembangan distribusi vaksin dan perbaikan (recovery) ekonomi.

“Kami berpandangan bahwa tahun depan seharusnya recovery akan terjadi sehingga kami mempersiapkan diri untuk mengambil kesempatan tersebut,” ujar Budi kepada Kontan.co.id, Minggu (29/11).

Budi melanjutkan, tahun depan KINO telah memiliki alokasi belanja modal (capex) yang belum dapat diungkapkan saat ini. Namun dapat disampaikan bahwa penggunaan dari belanja modal ini cukup bervariasi, mulai dari penambahan kapasitas produksi sampai usaha peningkatan produktivitas kerja dan efisiensi energi.

Baca Juga: Kino jual kepemilikan sahamnya di perusahaan patungan produk makanan hewan

Estimasi sementara untuk capex tahun depan tidak berbeda jauh dengan tahun 2020 ini. Hal tersebut karena tahun depan diperkirakan ekonomi akan mulai membaik. “Tetapi belum dapat diperkirakan apakah akan mencapai kondisi normal sebelum Covid-19 atau belum,” ujar Budi.

Kontan.co.id mencatat, konstituen Indeks Kompas100 ini menganggarkan belanja modal senilai Rp 350 miliar – Rp 400 miliar tahun ini. Per kuartal III 2020, kata Budi, KINO telah menyerap capex sekitar Rp 310 miliar. Sebagian besar capex ini digunakan untuk penambahan kapasitas produksi.

Per September 2020, penjualan KINO tercatat menurun 10,7% secara tahunan menjadi Rp 3,11 triliun. Secara rinci, segmen perawatan tubuh mendominasi pendapatan KINO, tercatat turun 3,23% menjadi Rp 1,58 triliun. Disusul segmen minuman yang juga menyusut 9,83% yoy menjadi Rp 1,18 triliun. Sisanya yang merupakan penjualan segmen makanan, farmasi, dan makanan hewan juga tercatat menurun di sembilan bulan pertama tahun ini.

Dus, laba bersih KINO juga menurun 63,9% secara tahunan menjadi Rp 161,69 miliar.

Selanjutnya: Tertekan pandemi, simak target Kino Indonesia (KINO) hingga akhir tahun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×