kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Ekonomi kuartal I-2021 diproyeksi terkontraksi, analis: Sudah tercermin ke IHSG


Selasa, 23 Maret 2021 / 19:47 WIB
Ekonomi kuartal I-2021 diproyeksi terkontraksi, analis: Sudah tercermin ke IHSG
ILUSTRASI. Pengunjung melintasi papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN


Reporter: Kenia Intan | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memproyeksikan pertumbuhan ekonomi dalam negeri di kuartal I-2021 berada di rentang minus 1% hingga minus 0,1% secara year on year (yoy). Kendati terkontraksi secara tahunan, proyeksi ekonomi tersebut lebih baik dibanding kuartal IV-2020 yang tercatat minus 2,19%. 

Analis Philip Sekuritas Anugerah Zamzami Nasr tidak memungkiri, kemungkinan pertumbuhan PDB yang minus masih besar. Indikator konsumsi seperti Indeks Keyakinan Konsumen (IKK), inflasi, penjualan ritel, dan semen, masih terbilang lemah hingga akhir Februari 2021.

"Pertumbuhan PDB yang diperkirakan minus ini, dapat juga ditranslasikan kepada laba emiten yang mungkin belum terlalu pulih. Khususnya, emiten dengan eksposur dalam negeri," ujarnya kepada Kontan.co.id, Selasa (23/3). 

Pertumbuhan ekonomi yang masih terkontraksi secara tahunan itu kemungkinan sudah terefleksi dalam pergerakan IHSG yang cenderung sideways belakangan ini. Di samping,  adanya sentimen global berkaitan dengan yield US Treasury yang terus membayangi. 

Baca Juga: Pertumbuhan ekonomi diprediksi masih terkontraksi, begini dampaknya ke IHSG

Walau begitu, ia memperkirakan angka negatif di kuartal I 2021 tidak lebih dalam dibanding kuartal IV 2020. Apalagi di kuartal II belanja masyarakat dapat terpicu dengan momentum lebaran dan tunjangan hari raya (THR), maupun gaji ke-13 PNS. Di sisi lain, dengan adanya low base effect, semestinya terjadi lonjakan pertumbuhan di kuartal II 2021. 

"Dan berlanjut hingga kuartal III dan kuartal IV dengan laju pertumbuhan yang lebih lambat dibanding kuartal II 2021," imbuhnya. 

Lebih lanjut Zamzami menjelaskan,  IHSG masih akan bergerak positif di sisa tahun ini. Hingga akhir tahun ia memperkirakan IHSG dapat menyentuh level 6.820 setara forward P/E 17 kali. 

"Meskipun, mungkin pada bulan-bulan puasa atau lebaran masih belum terlalu sumringah karena biasanya transaksi tidak terlalu besar pada masa-masa tersebut," ujarnya. 

Zamzami menyarankan investor untuk tetap berpegang pada strategic asset  allocation (SAA) masing-masing. Untuk alokasi sahamnya, investor dapat lebih mencermati saham-saham cyclical yang cenderung berkinerja bagus pada masa pemulihan ekonomi. Misalnya saja, saham dari sektor perbankan, semen, dan komoditas seperti Crude Palm Oil (CPO) dan tambang. Ia pun melihat prospek menarik dari BMRI, BBTN, BBRI, INTP, SMGR, AALI, UNTR, dan ANTM.

Selanjutnya: Sri Mulyani ramal ekonomi di kuartal I masih minus hingga 1%, ini alasannya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×