kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.306.000 -0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ekonomi Digital RI Ditargetkan Capai US$ 800 Miliar pada 2030, Begini Respons BUKA


Jumat, 08 Desember 2023 / 19:23 WIB
Ekonomi Digital RI Ditargetkan Capai US$ 800 Miliar pada 2030, Begini Respons BUKA
ILUSTRASI. Logo Bukalapak. REUTERS/Willy Kurniawan


Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) memberikan tanggapan positif atas pernyataan pemerintah yang menargetkan ekonomi digital Indonesia yang bisa tumbuh mencapai US$ 800 miliar di tahun 2030. 

Pada tahun 2030, potensi ekonomi digital di kawasan ASEAN diproyeksikan mencapai US$ 2 triliun. Dari total tersebut, pemerintah menargetkan sebanyak 30%-40% transaksinya berasal dari Indonesia.

Hal itu membuat pemerintah pun meluncurkan Buku Putih Pengembangan Ekonomi Digital 2023 sebagai salah satu langkah untuk menyambut potensi tersebut.

AVP of Media and Communications Bukalapak Fairuza Ahmad Iqbal mengatakan, BUKA saat ini tengah berfokus memperbaiki pertumbuhan kinerja Perseroan dan anak perusahaan agar manfaatnya bisa dirasakan oleh pemangku kepentingan, terutama pemegang saham.

Baca Juga: Saranacentral Bajatama (BAJA) Susun Strategi Perbaiki Kinerja Tahun Depan

Menurut Fairuza, BUKA memiliki sejumlah strategi yang bisa sejalan dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi digital Indonesia.

Melalui marketplace, BUKA berupaya mendorong pertumbuhan UMKM melalui platform. Perseroan juga berkomitmen untuk selalu mengembangkan fitur-fitur inovatif di marketplace untuk membantu para pelapak mengoptimalkan penjualan.

“Kami juga ingin melayani berbagai kebutuhan masyarakat Indonesia melalui specialised platforms. Hal ini yang mendorong Bukalapak untuk menjaga komitmen dalam memenuhi kebutuhan digital lifestyle masyarakat Indonesia,” ujarnya kepada Kontan, Jumat (8/12).

Selain itu, Mitra Bukalapak yang hadir sejak tahun 2018 telah menjadi pemimpin dalam bisnis online-to-offline (O2O) dalam memenuhi kebutuhan digital pemilik bisnis dengan menyediakan akses ke berbagai produk fisik, virtual, dan keuangan.

Melalui fitur di aplikasi Mitra Bukalapak, Perseroan membantu para pemilik warung memperluas variasi produk dan layanan yang dijual, baik fisik maupun virtual. Sehingga, para pelaku bisnis tradisional dapat mentransformasi bisnisnya menjadi bisnis modern.

Fairuza mengungkapkan, para pemilik warung yang menggunakan aplikasi Mitra Bukalapak tercatat dapat meningkatkan pendapatan mereka hingga tiga kali lipat.

“Inisiatif ini akan berjalan seiringan dengan komitmen BUKA untuk mewujudkan digitalisasi yang kami tuangkan dalam bisnis kami,” ungkapnya.

Baca Juga: Bayan Resources (BYAN) Kantongi Fasilitas Kredit US$ 75 juta dari Bank BCA

Per kuartal III 2023, BUKA mampu mencetak pertumbuhan pendapatan. Namun bottom line emiten teknologi ini tercatat masih rugi.

Berdasarkan laporan keuangan, BUKA membukukan pendapatan bersih sebesar Rp 3,33 triliun per 30 September 2023. Angka tersebut tumbuh 28,94% secara tahunan atau Year on Year (YoY) dari Rp 2,58 triliun.

BUKA mencatatkan rugi periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 776,22 miliar atau berbalik dari laba bersih Rp 3,62 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×