kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ekonom: Tren kenaikan yield SUN bakal berlanjut


Senin, 16 Maret 2020 / 04:00 WIB
Ekonom: Tren kenaikan yield SUN bakal berlanjut


Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Semakin meningkatnya ketidakpastian global membuat kondisi pasar keuangan cenderung tertekan. Kondisi ini turut mendorong pergerakan yield atau imbal hasil Surat Utang Negara (SUN) dalam tren naik.

Head of Economics Research Pefindo Fikri C Permana mengatakan, kenaikan yield SUN Tanah Air terjadi karena meningkatnya risiko global. Hal ini menyebabkan pasar keuangan global diterpa capital outflow (flight to quality) investor global di semua asset class Indonesia. "Tidak hanya SUN, tapi juga pasar saham. Akibatnya, rupiah terdepresiasi secara cepat," kata Fikri kepada Kontan, Jumat (13/3).

Baca Juga: Dampak negatif virus corona masih akan menekan kurs rupiah

Adapun Fikri menekankan bahwa sumber tekanan di pasar keuangan tersebut berasal dari risiko utama persebaran virus corona atau Covid-19 yang merebak signifikan di Amerika Serikat (AS) dan Eropa.

Untuk itu, ke depan prospek pergerakan yield SUN diperkirakan bakal meningkat dalam jangka pendek. Meskipun begitu, untuk jangka panjang posisi SUN Indonesia dinilai Fikri sudah sangat underpriced."Melihat kenaikan yang terjadi dan risiko saat ini, SUN dengan tenor jangka pendek dan seri dengan tenor benchmark akan menjadi opsi yang sangat lebih baik," tandasnya.

Baca Juga: Tenor pendek bakal jadi incaran di lelang SUN pekan depan

Fikri memperkirakan, hingga akhir pekan depan yield SUN untuk tenor 5 tahun berada di kisaran 6,2% - 6,7%, sedangkan untuk tenor 10 tahun berada di kisaran 7,1% hingga 7,8%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×