kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   0,00   0,00%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Efisiensi dan transformasi jadi penopang pemulihan kinerja Ramayana (RALS) tahun ini


Senin, 22 Februari 2021 / 18:26 WIB
Efisiensi dan transformasi jadi penopang pemulihan kinerja Ramayana (RALS) tahun ini
ILUSTRASI. Warga memilih pakaian yang dijual di pertokoan kawasan Malioboro, DI Yogyakarta, Kamis (21/5/2020).


Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pandemi Covid-19 telah meluluhlantakkan perekonomian pada tahun lalu. Emiten ritel PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS) pun harus menutup beberapa gerai dan memangkas jumlah karyawannya.

Analis RHB Sekuritas Vanessa Karmajaya mengatakan, langkah penutupan gerai RALS merupakan hal yang positif jika melihat kondisi saat ini. "Kami melihat langkah menutup gerai dan memangkas karyawan merupakan langkah efisiensi yang dilakukan RALS untuk mempertahankan kinerja di tengah pandemi," kata Vanessa kepada Kontan.co.id, Senin (22/2).

Analis Maybank Kim Eng Sekuritas Willy Goutama dan Aurellia Setiabudi menilai RALS akan memiliki operasional yang semakin efisien seiring transformasi yang dilakukan. Mulai dari mengubah 20 department store menjadi gerai lifestyle, mengurangi gerai supermarket, dan mengubah product placement untuk meningkatkan kunjungan.

"Ini pada akhirnya akan menurunkan biaya operasional, dan gerai lifestyle akan menangkap potensi dari kelompok menengah. Gerai yang di luar Jawa juga akan mampu menjangkau lebih banyak market dan baik untuk jangka panjang," terang Willy dan Aurellia dalam risetnya pada 4 Desember 2020.

Baca Juga: Kinerja Ramayana (RALS) tahun ini ditentukan oleh momen perayaan lebaran

Willy dan Aurellia mengatakan terdapat dua katalis positif yang akan mendukung same store sales growth (SSSG) pada tahun ini. Pertama, kenaikan upah minimal. Kedua, harga CPO yang lebih tinggi.

"Provinsi Jakarta, Sulawesi Selatan, Jawa Timur, dan Jawa Tengah, serta Yogyakarta merupakan pangsa utama RALS yang mengalami kenaikan upah minimum. Kenaikan CPO akan membuat pendapatan pada sektor ini membaik," terang Willy dan Aurellia.

Dengan faktor tersebut, Willy dan Aurellia memperkirakan SSSG RALS pada tahun ini akan naik 95% pada tahun ini. Lonjakan ini terjadi karena penurunan yang dalam pada tahun lalu, yakni -60%.

Baca Juga: Gerai di Mall Panakukang terbakar, kerugian Ramayana (RALS) dibayar asuransi

Meskipun memandang positif langkah RALS membuka Ramayana Prime untuk menjangkau kelas menengah atas, RHB Sekuritas menilai kondisi ekonomi yang kurang baik seperti lebih berkurangnya jumlah subsidi tahun ini serta upah yang rata-rata provinsi tidak mengalami kenaikan akan menahan laju pemulihan di tahun ini. "Oleh karena itu, RHB Sekuritas saat in mempertahankan target di Rp 710 dengan rekomendasi hold," kata Vanessa.

Sementara Maybank merekomendasikan untuk beli saham RALS dengan target harga Rp 900 per saham. Senin (22/2), harga saham RALS menguat 1,40% ke Rp 725 per saham.

RALS masih jadi top pick Maybank untuk sektor ritel dikarenakan punya posisi untuk menangkap peluang pemulihan ekonomi. Hal ini tidak terlepas dari RALS yang punya basis konsumer yang besar dan dominan. Ditambah lagi, RALS punya neraca yang kuat untuk melalui fase pemulihan.

Baca Juga: Simak rekomendasi saham Ramayana (RALS) yang kinerjanya tertekan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×