Reporter: Benedicta Prima | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pendapatan usaha PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) pada sembilan bulan pertama 2020, tercatat sebesar Rp 4,28 triliun. Pendapatan tersebut dikontribusikan oleh enam segmen usaha yang dimiliki BSDE.
Tiga besar kontributor pendapatan usaha BSDE antara lain penjualan tanah & bangunan serta tanah & bangunan strata title, kedua segmen tersebut berkontribusi Rp 3,44 triliun atau setara 80,49% terhadap total pendapatan. Kedua, segmen pendapatan sewa sebesar Rp 583,56 miliar atau setara 13,64% dan terakhir segmen pengelolaan gedung sebesar Rp 208,82 miliar atau setara 4,88%.
Adapun pendapatan BSDE di kuartal ketiga ini turun 18,16% dari realisasi kuartal III-2019 yang tercatat Rp 5,23 triliun. “Pandemi Covid-19 membuat perekonomian global melambat, termasuk industri properti Indonesia. Sehingga berdampak pada kinerja perusahaan-perusahaan properti," kata Direktur Bumi Serpong Damai Hermawan Wijaya, Kamis (12/11).
Kontraksi pada pendapatan usaha membuat BSDE melakukan langkah efisiensi. Beban pokok penjualan ditekan 15,40% dan beban usaha berhasil dikurangi 10,71% sehingga pada kuartal III-2020 laba usaha tercatat Rp 1,33 triliun, terkoreksi 28,12% dibandingkan periode yang sama tahun 2019.
Baca Juga: Utang obligasi menambah liabilitas Bumi Serpong Damai (BSDE) hingga September 2020
Pada akun penghasilan (beban) lain-lain, pengelola BSD City tersebut membukukan pertumbuhan pendapatan bunga dan investasi sebesar 21,7% menjadi Rp 420,88 miliar dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 345,84 miliar.
Untuk memperkuat struktur dan portofolio pendapatan, BSDE melakukan investasi baik jangka pendek maupun jangka panjang. Seperti pada kuartal III-2019 lalu, BSDE mendapatkan tambahan pendapatan sebesar Rp 846,86 miliar atas penempatan investasi pada DIRE Simas Plaza Indonesia (entitas asosiasi) pada akun penghasilan lain-lain, sehingga laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tercatat naik signifikan mencapai Rp 2,31 triliun.
“Hasil dari strategi investasi perusahaan, selain bisa dilihat pada pertumbuhan pendapatan bunga dan investasi, juga dapat dilihat pada pendapatan dividen yang tumbuh 2.114% dari Rp 4,67 miliar pada kuartal III-2019 menjadi Rp 103,38 miliar pada kuartal III-2020," jelas Hermawan.
Baca Juga: Aset Bumi Serpong Damai (BSDE) naik 11,85% di kuartal III-2020 jadi Rp 60,89 triliun
Atas perolehan tersebut, BSDE membukukan laba sebelum pajak sebesar Rp 625,75 miliar dan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 469,56 miliar.
Sebagai perusahaan properti terbesar di Indonesia, BSDE memiliki tanah yang belum dikembangkan (landbank) sebesar 3.817 ha. Lahan tersebut tersebar di berbagai proyek di kota-kota besar Indonesia. BSD City sebagai kota mandiri terbesar di Indonesia tercatat memiliki cadangan tanah terbesar yakni 2.121 ha.
“Kesediaan cadangan lahan yang luas dan posisi kas dan setara kas yang mencapai Rp 10,88 triliun menjadi modal utama bagi BSD untuk mendukung keberlanjutan proyek-proyek yang telah berjalan,” tutup Hermawan.
Baca Juga: Catat marketing sales Rp 4,7 triliun, begini prospek saham Bumi Serpong Damai (BSDE)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News