Reporter: Emir Yanwardhana | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali menyusut. Efek Trump masih mendominasi perdagangan di pasar saham. Senin (23/1), IHSG ditutup menurun 0,06% menjadi 5.250,97.
Sejak awal Januari hingga kemarin atau year-to-date (ytd), IHSG turun 0,5%.
Bima Setiaji, Analis NH Korindo Securities, menilai, pasar masih cemas terhadap ketidakpastian ekonomi global pasca pidato Donald Trump. Kebijakan proteksionisme perdagangan Presiden AS ke-45 ini bisa mengarah pada perang dagang.
”Kami prediksi akan jelek untuk AS,” katanya. Dari dalam negeri, investor masih mencemaskan kondisi politik menjelang Pilkada DKI Jakarta.
Pada transaksi hari ini (24/1), Bima memprediksi IHSG masih sideways cenderung melemah, dengan support 5.225 dan resistance 5.285. Ini sambil menunggu sentimen domestik seperti data penjualan mobil dan foreign direct investment (FDI) kuartal IV 2016.
Sedang William Surya Wijaya, Analis Asjaya Indosurya memproyeksikan, IHSG masih bisa naik. Harga komoditas seperti batubara dan CPO naik. Rupiah juga menguat terhadap dollar AS pasca pelantikan Trump. William pun memperkirakan, IHSG hari ini bullish di level 5.221–5.336.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News