CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Efek depresiasi rupiah, ada empat perusahaan berisiko karena utang dolar


Kamis, 16 April 2020 / 16:41 WIB
Efek depresiasi rupiah, ada empat perusahaan berisiko karena utang dolar
ILUSTRASI. Petugas menunjukkan uang rupiah dan dolar AS di salah satu gerai penukaran mata uang asing di Jakarta, Kamis (2/4/2020). Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak melemah pada penutupan perdagangan Kamis (2/4) sebesar 45 poin atau 0,


Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - HONG KONG. Depresiasi rupiah dan rupee Indonesia terhadap dollar AS akan meningkatkan risiko pada perusahaan yang memiliki pengeluaran dalam bentuk dollar dan pendapatan mata uang lokal (missmatces). Tak hanya itu, menurut Moody's Investor Service risiko juga bisa terjadi pada perusahaan yang memiliki ketergantungan pada utang dalam mata uang dollar AS. 

Moody's menjelaskan, rating yang diberikan sebelumnya mencerminkan kondisi operasional yang belum pernah terjadi sebelumnya. Sehingga kondisi ini bisa memicu pelemahan laba karena utang yang tinggi serta membuat risiko pembiayaan kembali terganggu. 

Baca Juga: Rupiah Melemah, Emiten yang Punya Utang Dollar AS Kian Waspada

Dalam rilis Kamis (16/4), Moody's memaparkan sebagian besar perusahaan dengan yield tinggi di Asia Selatan dan Asia Tenggara dapat menahan depresiasi 10%-15% terhadap dollar AS. Ini sudah memperhitungkan wabah virus corona yang sedang menguji kualitas kredit, leverage dan likuiditas.

"Kami telah melihat sejumlah mata uang lokal terdepresiasi terhadap dollar AS selama beberapa bulan terakhir, termasuk rupiah yang mencapai tingkat terendah sejak krisis keuangan Asia. Ini meningkatkan risiko pembiayaan kembali untuk beberapa perusahaan Indonesia pada saat wabah virus terjadi. Serta menghambat pertumbuhan pendapatan dan arus kas," kata Annalisa Di Chiara, Wakil Presiden Senior Moody dalam rilis. 

Dari 43 perusahaan yang telah Moody's rating di Asia Selatan dan Asia Tenggara. "Ada empat perusahaan Indonesia rentan terhadap depresiasi lebih lanjut sebesar 10%-15% terhadap dollar AS karena ketidakcocokan mata uang dan paparan utang dollar AS," tambah Di Chiara.



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×