Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Dupla Kartini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Eastspring Investments Indonesia (Eastspring Indonesia) membukukan dana kelolaan sebesar Rp 75 triliun per 31 Januari 2018. Dana tersebut berasal dari produk reksadana dan discretionary fund
Jumlah dana kelolaan tersebut naik dibandingkan posisi 29 Desember 2017 yang mencapai Rp 73,3 triliun.
Presiden Direktur Eastspring Investments Indonesia Alan T. Darmawan mengatakan, rata-rata pertumbuhan dana kelolaan di Eastspring Indonesia sebesar 11% per tahun. "Kami optimistis bisa mendapat pertumbuhan dana kelolaan 11% pada tahun ini," katanya, Rabu (7/1).
Untuk mencapai target pertumbuhan dana kelolaan tersebut, pada pertengahan 2018, perusahaan berencana menambah satu produk reksadana saham. Menurut Alan, pihaknya masih menggodok reksadana tersebut. "Masih dalam tahap melihat insrtumen apa dan tema yang mau kita pakai," tuturnya.
Sejak memperoleh izin dari Otoritas Jasa Keuangan pada April 2012 silam, Eastspring Indonesia sudah mengelola delapan produk reksadana konvensional. Rinciannya, dua reksadana saham, tiga reksadana pendapatan tetap, satu reksadana pasar uang, dan dua reksadana syariah.
Meski, kini mulai banyak MI yang mengeluarkan reksadana indeks, Alan bilang, Eastspring Indonesia belum berencana menerbitkan reksadana indeks. "Dengan produk reksadana saham di Eastspring Indonesia, kami merasa cukup untuk menjawab kebutuhan pasar," katanya.
Saat ini, nasabah Eastspring Indonesia lebih banyak berasal dari institusi. "Institusi lebih minta reksadana yang aktif, maunya biar fund manager lebih aktif mengatur reksadana," kata Alan.
Sedikit bocoran, Alan mengatakan, saat ini sudah ada institusi yang meminta Eastspring untuk membuat reksadana target waktu. "Sudah ada yang request," imbuhnya.
Namun, ia belum bisa memastikan kapan reksadana target waktu tersebut bisa diluncurkan. "Kemungkinan kami coba keluarkan di pertengahan tahun ini," kata Alan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News