Reporter: Andy Dwijayanto | Editor: Dessy Rosalina
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Dyandra Media International Tbk terus berupaya memperbaiki kinerja bisnis. Salah satunya adalah melego dua aset yang dianggap tidak memberikan kontribusi yang positif terhadap kinerja perusahaan.
Daswar Marpaung, Direktur Dyandra Media International, mengatakan, strategi ini diyakini bakal lebih meningkatkan efisiensi. Dari penjualan aset ini keuntungan atau gain bagi perusahaan menjadi lebih baik. Selain menurunkan cost karena depresiasi suku bunga. "Soal valuasi penjualan kami tidak bisa bicara karena akan mengganggu negosiasi investor. Yang bertanya-tanya ada 4 calon-5 calon pembeli," ujar Daswar, Jumat (8/12).
Dua aset yang dijual pada tahun depan berupa tanah dan hotel. Saat ini, emiten berkode saham DYAN di Bursa Efek Indonesia (BEI) ini mengelola 9 hotel di berbagai daerah.
Alasan penjualan satu hotel karena berkontribusi negatif bagi perusahaan yang termasuk Grup Kompas Gramedia dan otomatis juga terafiliasi KONTAN. Apalagi di bisnis properti terdapat depresiasi dan bunga, sehingga bila performa jelek akan merusak kinerja konsolidasi.
Daswar mencontohkan, ketika perusahaan menjual kantor di The City Plaza lantai 7 senilai Rp 74,71 miliar. Dari transaksi tersebut, perusahaan ini berhasil meraup untung penjualan 48 miliar.
"Bila segmen ini (hotel) memberikan kerugian bagi pembukuan itu akan merusak performance yang lainnya sehingga tidak bermanfaat. Saat ini bisnis organizer berkontribusi 70%, konvensi sekitar 15% dan sisanya hotel," kata Daswar.
Optimistis membaik
Dyandra Media International menargetkan, tahun depan bisnisnya dapat semakin kinclong. Salah satu kontribusi yang akan digenjot adalah organizer dan event organizer. Saat ini kedua sektor tersebut memberikan kontribusi positif.
Daswar mengatakan, tahun depan pihaknya optimistis pendapatan dan laba perusahaan akan meningkat. Pendapatan perusahaan ini diperkirakan akan menyentuh Rp 1,08 triliun dan laba bersih Rp 43 miliar.
Jumlah tersebut lebih tinggi dibandingkan proyeksi tahun ini. "Organizer kami terus menggali semua opportunity di bidang ini karena ini satu bisnis offline yang dilakukan karena kami dari media ke offline juga kami menggerakan semua industri yang bisa memberikan opportunity," ujar Daswar.
Di sektor bisnis digital multimedia, Dyandra Media International berencana mengembangkan aplikasi pemesanan tiket. Semester I tahun depan, Dyandra Media International akan memiliki aplikasi yang mengintegrasikan bisnisnya.
Tapi tidak hanya untuk penjualan tiket, melainkan luas lagi. Aplikasi yang akan dibuat itu seperti untuk untuk dipakai business matching, yakni mempertemukan antara pembeli dan penjual. "Itu interkoneksi dengan database dan segala macam," ujar Daswar.
Berdasarkan materi paparan publik, hingga akhir tahun ini DYAN memproyeksi pendapatan sekitar Rp 892,26 miliar dan laba bersih Rp 2,58 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News