kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.915.000   44.000   2,35%
  • USD/IDR 16.400   -20,00   -0,12%
  • IDX 7.142   47,86   0,67%
  • KOMPAS100 1.041   10,44   1,01%
  • LQ45 812   9,62   1,20%
  • ISSI 224   0,88   0,39%
  • IDX30 424   4,46   1,06%
  • IDXHIDIV20 504   1,88   0,37%
  • IDX80 117   1,34   1,15%
  • IDXV30 119   0,16   0,14%
  • IDXQ30 139   1,43   1,04%

Dwi Aneka berencana rilis obligasi Rp 1,5 triliun


Jumat, 12 Juni 2015 / 12:16 WIB
Dwi Aneka berencana rilis obligasi Rp 1,5 triliun
ILUSTRASI. Warga menggunakan payung saat hujan deras mengguyur kawasan Menteng, Jakarta Pusat. (KONTAN/Fransiskus Simbolon)


Reporter: Amailia Putri Hasniawati | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. PT Dwi Aneka Jaya Kemasindo Tbk (DAJK) berencana menerbitkan obligasi untuk memenuhi kebutuhan ekspansi.

Nilai emisi obligasi yang akan dirilis sekitar Rp 1,5 triliun. Wahyu Rahmad Hidayat, Direktur Keuangan DAJK mengatakan, dana obligasi akan digunakan untuk pembangunan pabrik baru di Subang, Jawa Barat.

"Tapi, kami akan lihat momen yang tepat untuk penerbitan," ujarnya kepada KONTAN, Kamis (11/6) malam.

Oleh karena itu, ia belum bisa bilang kapan surat utang itu akan diluncurkan. Perseroan akan membangun pabrik corrugated carton di Subang dengan kapasitas 120.000 metric ton per tahun.

Nilai investasi pabrik yang ditargetkan rampung 2017 ini berkisar US$ 200 juta. Namun, untuk kebutuhan pembangunan tahun ini, perseroan akan mengandalkan kas internal dan pinjaman bank.

Secara keseluruhan, DAJK menyiapkan belanja modal (capex) senilai Rp 900 miliar. Selain untuk pembangunan pabrik, dana itu juga untuk membiayai ekspansi anorganik perseroan.

Perusahaan manufaktur ini sedang dalam tahap mencaplok dua perusahaan. Identitas kedua perusahaan itu masih dirahasiakan.

Yang jelas, satu perusahaan bergerak di bidang flexible packaging dan offset printing. Nilai akuisisi berkisar Rp 125 miliar. Wahyu memperkirakan, proses akuisisi akan selesai pada akhir kuartal III-2014.

Sedangkan, satu perusahaan lagi menggeluti bisnis stationery. Nilai investasi diperkirakan mencapai Rp 225 miliar.

Ia belum tahu, kapan akuisisi perusahaan ke dua ini akan terlaksana. Pihaknya akan melihat perkembangan kondisi makro terlebih dahulu.

Pasalnya, jika perekonomian melambat, maka perseroan sulit untuk mempertebal kantong.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×