kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Duta Pertiwi Nusantara (DPNS) tebar dividen Rp 900 juta, setara Rp 3 per saham


Senin, 31 Agustus 2020 / 15:23 WIB
Duta Pertiwi Nusantara (DPNS) tebar dividen Rp 900 juta, setara Rp 3 per saham


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan  (RUPST) PT Duta Pertiwi Nusantara  Tbk (DPNS) menyetujui pembagian dividen dari laba tahun 2019 sebesar Rp 3 per saham. 

“Untuk memberi apresiasi kepada investor, kami membagikan dividen Rp 3 per saham dengan total nilai Rp 900 juta,” kata Direktur Utama DPNS Siang Hadi Widjaja dalam keterangan resminya, Senin (31/8). 

Tahun ini, Duta Pertiwi Nusantara berkomitmen membukukan laba bersih meskipun ada pandemi Covid-19. 

Baca Juga: Berikut jadwal pembagian dividen Duta Pertiwi Nusantara (DPNS) sebesar Rp 6 per saham

Hadi Widjaja bilang, kondisi pandemi ini membuat perseroan harus lebih efisien, apalagi kinerja ekspor Indonesia juga tertekan.

“Perusahaan tetap optimistis dalam menghadapi situasi pelemahan pasar dengan lebih berhati-hati dalam memasarkan produk, mempertahankan mutu lem dan rutin melakukan kunjungan ke pabrik-pabrik pelanggan, agar kualitas produk tetap terjaga serta dapat bersaing dan bertahan,” ujarnya. 

Asal tahu saja, sepanjang tahun 2019, perusahaan yang bergerak pada bidang industri pengolahan perekat kayu lapis, barang-barang kimia dan pertambangan mencatatkan pendapatan penjualan sebesar Rp 118,92 miliar atau menurun 17,06% dibanding tahun 2018. 

Namun, jumlah tersebut naik 8,11% dari target pendapatan tahun 2019, yang sebesar Rp 110 miliar. 

Selain itu, laba bersih yang dicapai perusahaan pada tahun 2019 sebesar Rp 3,94 miliar turun 57,99% dari tahun 2018 yang sebesar Rp 9,38 miliar. 

Baca Juga: Bisnis Konglomerat Tertekan Pandemi, Sebagian Perusahaan Menderita Kerugian

Di sisi lain, situasi ekonomi global yang tidak menentu menyulitkan bagi perusahaan untuk memprediksi nilai kurs rupiah terhadap dolar. Penutupan kurs tengah BI akhir tahun 2019 sebesar Rp 13.901 atau naik Rp 580 dibanding periode yang sama tahun 2018, yang tercatat sebesar Rp 14.481. Kenaikan ini menyebabkan laba selisih kurs turun sebesar Rp 2,34 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×