Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Tendi Mahadi
"Perseroan akan selalu menaati kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah. Sesuai dengan perkembangan pandemi terakhir ini, kami juga beroperasi terbatas sesuai jam operasional yang ditetapkan oleh masing-masing pemerintah daerah setempat," terang Susan.
Merujuk laporan keuangan DUTI pada kuartal pertama 2021, pendapatan usaha masih turun 8,63% dari Rp 385,19 miliar pada Q1-2020 menjadi Rp 351,94 miliar. Di sisi lain, DUTI berhasil memangkas beban usaha sebanyak 15,87% dari Rp 174,14 miliar menjadi Rp 146,49 miliar.
DUTI pun mencatatkan keuntungan dari akuisisi saham sebesar Rp 149,78 miliar. Asal tahu saja, DUTI telah menuntaskan akuisisi saham PT Itomas Kembangan Perdana dengan nilai transaksi Rp 293,25 miliar. Itomas Kembangan sedang fokus menggarap Apartement Aerium di Taman Permata Buana, Jakarta Barat.
Baca Juga: Akuisisi Moratelindo, FREN Perkuat Jaringan untuk 5G
Alhasil pada kuartal pertama 2021 DUTI berhasil menumbuhkan laba periode berjalan menjadi Rp 239,71 miliar. Tumbuh 57,46% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yang sebesar Rp 152,23 miliar.
DUTI pun menumbuhkan laba bersih sebanyak 73,80% dari Rp 131,34 miliar di akhir Maret 2020 menjadi Rp 228,28 miliar pada akhir kuartal pertama 2021.
Dalam keterangan sebelumnya, Direktur Utama DUTI Teky Mailoa menyampaikan bahwa kinerja pada kuartal pertama cukup menjanjikan. Sehingga DUTI pun optimistis bisa mencapai target pertumbuhan di tahun ini. "Kami optimistis bisnis properti akan pulih di 2021 meski terdapat tantangan dari isu pandemi Covid-19," ungkap Teky dalam keterangan tertulisnya.
Selanjutnya: Tahun ini, Kirana Megatara (KMTR) yakin bisa catatkan pertumbuhan penjualan 5%-10%
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News