kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.504.000   5.000   0,33%
  • USD/IDR 15.935   0,00   0,00%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Dua Tambang Indonesia Diakuisisi Taipan India


Jumat, 11 Juni 2010 / 10:24 WIB
Dua Tambang Indonesia Diakuisisi Taipan India


Sumber: Bloomberg | Editor: Edy Can

JAKARTA. Reliance Power, perusahaan milik taipan Anil Ambani mengakuisisi dua perusahaan tambang batubara di Indonesia. Billioner asal India ini ingin mengamankan pasokan batubara untuk pembangkit listrik di negaranya.

Reliance Coal Resources merupakan unit usaha dari Reliance Power yang telah mengumumkan kepemilikannya atas dua saham perusahaan tambang di Indonesia. Dalam keterbukaan informasi kepada Bombay Stock Exchange hari ini, Reliance power tidak menjelaskan lebih lanjut nama kedua perusahaan dan berapa nilai akuisisinya.

Sebelumnya dua tahun lalu, Reliance sempat mengutarakan minatnya untuk membeli 3 tambang batubara di Indonesia. Mereka tidak menjelaskan lebih lanjut apakah 2 tambah yang diakuisis saat ini termasuk dalam incaran mereka tahun lalu. Ravi Sodhi, Juru bicara dari Grup Anil Dhirubhai Ambani Group belum dapat memberikan komentar.

Reliance merupakan bagian dari Essar Group dan Tata Power, mereka bersama-sama mengamankan pasokan batubara dari perusahaan tambang di Indonesia. Sebagai konsumen terbesar komoditas energi di dunia, kebutuhan dari 50% pembangkit listrik di India menggunakan batubara.

“Kandungan kalori pada batubara Indonesia lebih tinggi nilainya dibanding batubara India," kata Deven Choksey,CEO K.R. Choksey Shares & Securities in Mumbai. "Karena itu batubara dari Indonesia menjadi incaran lantaran lebih efisien dan merupakan alternatif terbaik karena sering terkena isu lingkungan."

Batubara asal Indonesia, akan menghidupkan setidaknya Pembangkin listrik berdaya 4.000 megawatt power plant di Krishnapatnam dan beberapa proyek Reliance lainnya.

Aksi korporasi ini mendongkrak saham Reliance power,2,8% tertinggi setelah 3 Juni ke level 156.50 rupees. Reliance Power berencana membangun 16 pembangkit listrik dengan total kapasitas tenaga mencapai 33.780 megawatts, diantaranya 7 pembangkit listrik tenaga batubara, dan 7 pembangkit listrik hydroelectric.

Sebelumnya, Essar Group sepakat untuk membeli tambang batubara berkapasitas 100 juta metrik ton pada awal Maret lalu. Tata Power, perusahaan pembangkit listrik terbesar di India, telah membayar US$ 1,3 milliar pada tahun 2007 demi membeli 30% saham perusahan tambang batubara di Indonesia yang dimiliki oleh PT Bumi Resources. GMR Group juga dilaporkan membeli tambang batubara PT Barasentosa Lestari pada Februari 2009 lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×