kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,75   -27,98   -3.02%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Dua manajer investasi menjual saham Bukalapak (BUKA), ini penyebabnya


Selasa, 09 November 2021 / 08:21 WIB
Dua manajer investasi menjual saham Bukalapak (BUKA), ini penyebabnya
ILUSTRASI. Logo Bukalapak. Dua manajer investasi menjual saham Bukalapak (BUKA), ini penyebabnya


Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Adi Wikanto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Saham BUKA dari PT Bukalapak.com Tbk mulai ditinggalkan para investor besar. Dua manajer investasi menjual kepemilikan saham BUKA.

Salah satu manajer investasi yang menjual kepemilikan saham BUKA adalah Henan Putihrai Asset Management. Henan Putihrai Asset Management menjadi salah satu MI yang memiliki BUKA dalam portofolio reksadana sahamnya. 

Berdasarkan fund fact sheet per September 2021, Reksadana HPAM Ekuitas Syariah Berkah memiliki saham BUKA dalam jajaran 10 top holdings. 

Namun, Head of Business Development Division HPAM Reza Fahmi mengatakan HPAM ikut melepas secara bertahap saham BUKA. "Harga IPO tergolong mahal, kemungkinan juga over valuation sampai PER di atas 20, jadi penurunan harga saham BUKA karena dilepas bertahap," kata Reza, Senin (8/11). 

Baca Juga: Harga Saham BUKA Turun Terus, tapi Jumlah Investor Bukalapak Justru Semakin Bertambah

Manajemen investasi lain yang melepas saham BUKA adalah Avrist AM. Avris AM mengoleksi saham BUKA melalui reksadana Avrist Ada Saham Blue Safir.

Berdasarkan fund fact sheet per September 2021 Reksadana Avrist Ada Saham Blue Safir memiliki saham BUKA dalam daftar 10 kepemilikan efek terbesar dalam portofolio.  Namun, Head of Investment Avrist AM Farash Farich mengatakan Senin (8/11), saham BUKA sudah tidak lagi masuk ke portofolio reksadana saham tersebut. 

Pada Agustus, Presiden Direktur Schroder Michael Tjandra Tjoajadi sempat mengatakan memiliki saham BUKA dalam portofolio reksadana saham Schroders. Schroders memiliki saham BUKA ditujukan untuk investasi jangka panjang. 

Sementara, Direktur Panin Asset Management Rudiyanto juga sempat mengatakan Panin Asset Management ikut memasukkan BUKA ke dalam beberapa produk reksadananya dengan bobot investasi relatif kecil dan bersifat taktikal. 

Perkembangan terakhir, Schroders dan Panin belum memberikan informasi terbaru terkait kepemilikan saham BUKA dalam portofolio reksadana saham mereka. 

Manajemen investasi ramai-ramai menjual saham BUKA karena harga yang melorot jauh dari harga IPO. Pada perdagangan Senin 8 November 2021, harga saham BUKA ditutup menguat 1,5% ke Rp 675 per saham.

Namun dalam sebulan terakhir, harga saham BUKA turun 110 poin atau 14,01%. Selain itu, harga saham BUKA juga jauh dari saat IPO Rp 850 pada 6 Agustus 2021. 

Selanjutnya: Harga saham saham ADRO & ITGM tren naik, saatnya jual atau beli? Ini rekomendasinya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×