kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45930,47   2,12   0.23%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Dua kali kena suspensi bulan ini, simak penjelasan Sky Energy Indonesia (JSKY)


Selasa, 22 September 2020 / 18:20 WIB
Dua kali kena suspensi bulan ini, simak penjelasan Sky Energy Indonesia (JSKY)


Reporter: Kenia Intan | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Saham PT Sky Energy Indonesia Tbk (JSKY) naik signifikan beberapa waktu terakhir. Oleh karena itu, Bursa Efek Indonesia (BEI) menghentikan sementara (suspensi) perdagangan saham JSKY sejak sesi I perdagangan tanggal 21 September 2020. Suspensi dilakukan di pasar reguler dan pasar tunai hingga pengumuman bursa lebih lanjut. 

"Terjadinya peningkatan harga kumulatif yang signifikan pada Saham PT Sky EnergyIndonesia Tbk," jelas  Kepala Divisi Pengawasan Transaksi Lidia M. Panjaitan dan Kepala Divisi Pengaturan & Operasional Perdagangan Irvan Susandy dalam pengumuman BEI, Jumat (18/9). 

Ini bukan kali pertama JSKY mengalami suspensi di bulan September 2020. Pada Kamis (17/9) saham JSKY kena suspensi juga karena terjadi peningkatan harga. BEI juga telah mengumumkan harga saham JSKY meningkat di luar kebiasaan atau unsual market activity (UMA), Senin (14/9). 

Baca Juga: JSKY ubah jadwal RUPSLB menjadi 2 Oktober 2020, ini agendanya

Menanggapi hal ini, Komisaris Sky Energy Indonesia Christoper Liawan, menjelaskan peningkatan harga yang signifikan terdorong rencana rights issue atau penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD). JSKY berencana mengeluarkan kurang lebih 199 juta saham baru dengan harga Rp 500. "Target dana yang kami himpun melalui rights issue ini Rp 99 miliar," kata Christoper dalam paparan publik insidentil yang digelar secara daring, Selasa (22/9). 

JSKY akan menggunakan dana dari rights issue akan digunakan untuk working capital menjalankan pabrik baru di Cisalak. JSKY masih memerlukan persetujuan dari pemegang saham yang akan digelar lewat RUPSLB pada 2 Oktober 2020 mendatang. 

Baca Juga: Bergerak tak wajar, saham Sky Energy Indonesia (JSKY) dalam radar pengawasan BEI

Asal tahu saja, JSKY akan mengoperasikan pabrik baru di bulan Oktober. Pabrik kedua yang menelan dana sekitar Rp 90 hingga Rp 100 miliar itu memiliki luas hingga dua hektare (ha) dengan kapasitas produksi sollar cell hingga 100 megawatt-peak (MWp). 

Mengutip data RTI, harga saham JSKY memang menghijau sejak awal tahun. Tercatat, harga sahamnya naik hingga 40,95% secara year to date. Kenaikan drastis terjadi selama sebulan terakhir, hingga 279,49%. Adapun sebelum kena suspensi, sahamnya ditutup di harga Rp 296, Jumat (18/9). 

Baca Juga: Di Balik Lonjakan Harga Saham JSKY, Ada Rights Issue dan Mirrae yang Rajin Jualan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×