kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Dua hari terkoreksi, dollar AS kini ungguli yen


Selasa, 29 November 2016 / 21:34 WIB
Dua hari terkoreksi, dollar AS kini ungguli yen


Reporter: Wuwun Nafsiah | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Dollar AS kembali mengungguli yen setelah menyerah kalah dalam dua hari terakhir. Isu kenaikan suku bunga The Fed menjaga tren penguatan USD.

Mengutip Bloomberg, Selasa (29/11) pukul 18.46 WIB, pairing USD/JPY menanjak 0,99% ke level 113,05 dibanding sehari sebelumnya.

Alwi Assegaf, Analis PT Soegee Futures mengatakan, pasangan USD/JPY kembali menguat setelah terkoreksi selama dua hari terakhir. Isu kenaikan suku bunga The Fed masih menjaga tren penguatan the greenback. Ekspektasi kenaikan suku bunga The Fed menyusul rencana pemerintahan Donald Trump untuk menggelontorkan stimulus fiskal.

Hal tersebut juga sesuai dengan notulensi rapat FOMC, dimana pejabat The Fed yakin bisa menaikkan suku bunga dalam waktu dekat. "Koreksi USD/JPY yang terjadi dalam dua hari terakhir hanya karena profit taking," paparnya.

Di sisi lain, Mata uang yen masih terbebani oleh data inflasi Jepang yang dirilis akhir pekan lalu. Inflasi inti Tokyo maupun inflasi inti secara nasional tercatat minus 0,4%. "Inflasi masih negatif meski Bank Sentral Jepang memberi stimulus agresif," paparnya. .

Alwi menduga pasangan USD/JPY memiliki ruang untuk kembali menguat. USD menanti dua data penting dari Amerika Serikat (AS) yang dirilis pada Selasa malam (29/11). Data tersebut yaksi pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat (AS) kuartal III-2016 dengan proyeksi naik ke level 3% dari sebelumya 2,9% serta CB Consumer Confidence bulan November dengan prediksi naik ke level 101,3 dari sebelumnya 98,6.

Sedangkan yen menunggu data produksi industri Jepang bulan November dengan prediksi turun ke level 0,2% dari sebelumnya 0,6% dan housing starts dengan prediksi naik ke level 11,5% dari sebelumnya 10%.
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×