Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) akan mencairkan pinjaman senilai US$ 100 juta hingga US$ 150 juta dari China Development Bank Corporation (CDBC) di tahun ini.
Pinjaman itu berasal dari plafon senilai US$ 318 uta dari CDBC untuk membiayai proyek pembangkit listrik mulut tambang berkapasitas 2x150 MW di Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan. Proyek itu memiliki nilai investasi US$ 400 juta
Hermawan Tarjono, Direktur dan Sekretaris Perusahaan DSSA mengatakan, hingga saat ini, pembangunan power plant tersebut sudah mencapai 30% dari target. Harapannya, akhir tahun 2015, proyek ini bisa beroperasi penuh. "Untuk tahun ini, dana investasi yang akan dikeluarkan untuk power plant ini sebesar US$ 200 juta," ujarnya kepada KONTAN, Rabu (11/6).
Pendanaan proyek pembangkit listrik memang sebagian besar dari utang CDBC yang berbunga 5,2%. Sisanya didanai dari ekuitas. Hermawan bilang, belum lama ini DSSA juga sudah menyuntik tambahan modal untuk anak usahanya yang menggarap proyek tersebut, PT DSSP Power Sumsel. Suntikan modal itu sekitar US$ 15 juta.
DSSA memang tengah menggenjot proyek pembangkit listrik untuk mendapatkan pendapatan berkelanjutan alias recurring income. Harapannya, bisnis ini bisa berkontribusi sebesar 15% dari total pendapatan DSSA. Apalagi, saat ini bisnis batubara masih lesu.
Hermawan memperkirakan, pendapatan DSSA tahun ini masih akan stagnan. Sebagai informasi, tahun 2013 lalu, pendapatan DSSA turun tipis menjadi US$ 606,8 juta dari sebelumnya US$ 629,22 juta. Penjualan dari penyediaan tenaga uap dan listrik baru menyumbang 7,4% dari total pendapatan. Tahun lalu, DSSA juga masih merugi sebesar US$ 10,16 juta.
"Kami masih konservatif melihat prospek industri batubara. Makanya kami mau menggenjot proyek pembangkit listrik," imbbuhnya. Selain menggarap proyek mulut tambang di Sumsel, DSSA juga akan segera mengikuti tender proyek pembangkit listrik di Kendari, Sulawesi Tenggara.
Saat ini, DSSA sudah masuk tahap pra kualifikasi. Proyek itu memiliki kapasitas 2x50 mega watt (MW) dengan nilai investasi sebesar US$ 150 juta.
DSSA yakin bisa segera menggarap proyek tersebut tahun ini. Jika lolos tender, DSSA akan mencari amunisi tambahan senilai lebih dari US$ 100 juta dari pinjaman perbankan. Namun, tak menutup kemungkinan juga perseroan akan mencari partner strategis untuk menyelesaikan proyek baru itu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News