Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Avanty Nurdiana
JAKARTA. PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSN) menurunkan target pelepasan jumlah saham initial public offering (IPO). DSN hanya melepas 275 juta saham setara 11,72% dari modal ditempatkan dan disetor. Sebelumnya, DSN berharap melepas sebanyak-banyaknya 500 juta saham ke publik setara 21,32%.
DSN juga telah menetapkan harga penawaran umum perdana di Rp 1.850 per saham dari kisaran awal Rp 1.780-Rp 2.150 per saham. Dus, dari IPO ini, DSN bisa mengantongi dana Rp 508,7 miliar. Jauh lebih kecil dari target sebelumnya Rp 890 miliar.
Ferry Budiman Tanja, Direktur Utama Ciptadana Securities, penjamin emisi IPO DSN, bilang, jumlah penawaran saham DSN ke publik berkurang karena mengikuti permintaan investor. Demi mendapatkan harga yang stabil, DSN pun menurunkan jumlah saham yang dilepas ke publik. "Harga ada di Rp 1.850 dengan 275 juta saham. Ini untuk menyeimbangkan sisi demand dan supply saja. Sehingga harga di pasar sekunder tetap kompetitif," jelas dia kepada KONTAN, Selasa (28/5).
Rencananya, pencatatan saham DSN ke Bursa Efek Indoneisa (BEI) akan dilakukan 12 Juni 2013. Selain menunjuk Ciptadana Securities, DSN juga menunjuk BCA Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek. DSN juga menggandeng Morgan Stanley dan Credit Suisse untuk memasarkan ke investor global. Ferry bilang, 90% investor yang akan menyerap saham IPO DSN adalah investor asing.
Sebelumnya, Imelda Arismunandar, Direktur Investment Banking BCA Sekuritas, pernah mengatakan, DSN memperpanjang masa penawaran untuk investor di Eropa. DSN memang menawarkan ke investor global di beberapa negara. Seperti, Singapura, Hong Kong, dan London (Inggris), dan juga Frankfurt, Jerman.
Akibatnya, masa penawaran awal (bookbuilding) menjadi lebih panjang dari jadwal awal selesai 17 Mei menjadi 22 Mei. Tak heran penetapan harga juga baru bisa dilakukan pada 23 Mei dari jadwal sebelumnya 20 Mei.
Dana IPO DSN sebanyak 50% untuk penanaman dan pembangunan dua pabrik baru di Muara Wahau, Kalimantan Timur. Sementara 30% untuk membayar pinjaman bank, 10% untuk relokasi pabrik pengolahan kayu, dan sisanya modal kerja.
Tim riset ETrading Securities dalam risetnya menulis, price earning ratio (PER) DSN di 8,9 kali-10,7 kali masih di bawah PER industri 10,80 kali. Ini menunjukkan harga penawaran saham IPO DSN masih murah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News