Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - Indeks acuan S&P 500 dan blue-chip Dow naik tipis dalam perdagangan yang berombak pada hari Jumat (31/5).
Setelah data ekonomi terbaru menunjukkan, inflasi meningkat sebagian besar sesuai dengan ekspektasi pada bulan April, meningkatkan harapan bahwa penurunan suku bunga The Fed akan segera terjadi pada tahun ini.
Melansir Reuters, pukul 9:46 pagi waktu setempat, Dow Jones Industrial Average naik 112,46 poin atau 0,30% pada 38.223,94, S&P 500 naik 16,30 poin atau 0,31% pada 5.251,78, dan Nasdaq Composite naik 27,10 poin atau 0,16 % pada 16.764,18
Baca Juga: Wall St Dibuka Sedikit Lebih Tinggi Jumat (31/5), Setelah Inflasi AS Sesuai Perkiraan
Laporan Departemen Perdagangan menunjukkan, indeks Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE), ukuran inflasi pilihan The Fed, naik 0,3% pada bulan April, sejalan dengan perkiraan analis dan tidak berubah dari bulan sebelumnya.
Secara tahunan, angkanya sebesar 2,7%, juga memenuhi ekspektasi. Sedangkan PCE inti naik 0,2% secara bulanan, sedikit lebih lemah dari ekspektasi 0,3%.
Nama-nama perusahaan dengan pertumbuhan besar seperti saham Apple dan Nvidia masing-masing naik 0,34% dan 1,4% karena imbal hasil obligasi AS merosot setelah data tersebut dirilis.
Sektor teknologi S&P 500 naik 0,3%, pulih dari kerugian 2,4% di sesi sebelumnya. Sementara sektor utilitas dan real estat yang sensitif terhadap suku bunga juga naik.
Baca Juga: Saham-Saham Bergerak Lebih Tinggi Setelah Data Inflasi AS Dirilis
Ekspektasi penurunan suku bunga di bulan September naik menjadi lebih dari 50%, dibandingkan dengan 48,7% yang terlihat sebelum data tersebut dirilis. Peluangnya tetap di bawah 50% hampir sepanjang minggu ini, menurut CME FedWatch Tool.
"Kita tidak boleh berlebihan. Apa yang kita dapatkan adalah setelah beberapa bulan meningkat, (inflasi) akhirnya bergerak ke samping dan mudah-mudahan kita akan melanjutkan tren turun seiring berjalannya waktu... namun pasar akan lega karena mereka saat ini kita hidup dalam ketakutan akan angka-angka buruk,” kata Marc Ostwald, chief economist and global strategist di ADM Investor Services International.
Namun, baik Nasdaq dan S&P 500 yang sarat teknologi tetap berada di jalur penurunan mingguan pertama mereka dalam enam minggu terakhir.
Lonjakan imbal hasil US Treasury menekan aset-aset berisiko, anjloknya hampir 20% pada saham Salesforce pada hari Kamis menyeret indeks acuan ke level terendah dalam dua minggu.
Baca Juga: Inflasi AS di Bulan April Meningkat, Penurunan Suku Bunga The Fed Kian Tak Pasti
Komentar dari Presiden Atlanta Raphael Bostic, anggota pemungutan suara FOMC, juga diharapkan akan dirilis hari ini.
Di antara perusahaan-perusahaan besar, saham Dell anjlok 19% setelah memperkirakan laba kuartal saat ini di bawah perkiraan pasar. Di samping itu mengisyaratkan bahwa biaya yang tinggi untuk membangun server akan mengurangi margin tahunannya.
Saham Zscaler melonjak 11,3%, setelah penyedia solusi keamanan memperkirakan hasil kuartal keempat di atas perkiraan.
Saham Gap melonjak 19% setelah pembuat pakaian tersebut menaikkan perkiraan penjualan tahunannya dan hasil kuartal pertama mengalahkan ekspektasi pasar. Sebagai tanda baru bahwa strategi perubahan haluan untuk menghadirkan gaya yang lebih baru mulai berhasil.
Saham Grup Media & Teknologi Trump turun 4,8%. Juri di New York memvonis mantan Presiden Donald Trump karena memalsukan dokumen untuk menutupi pembayaran guna membungkam seorang bintang porno menjelang pemilu 2016.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News