Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. PT Astra International Tbk (ASII) berambisi mendorong penjualan ekspor kendaraan roda dua. Setelah tahun ini berhasil masuk ke pasar Filipina, ASII tengah membidik dua negara lainnya.
David Budiono, Direktur PT Astra Honda Motor (AHM) mengatakan, saat ini perseroan tengah menjajaki pasar ekspor di wilayah Asia Tenggara. Produk yang akan diekspor adalah sepeda motor Honda Beat. "Ada dua negara lagi yang dibidik tahun depan. Namun, nama negaranya masih dirahasiakan karena masih dalam tahap pembicaraan," ujarnya di Jakarta, Kamis (2/7).
Hingga saat ini, ASII sudah mengekspor sekitar 40.000 unit Honda Beat ke Filipina. Hingga akhir tahun, ekspor sepeda motor ini diharapkan bisa mencapai 50.000 unit. Jumlah ekspor ditargetkan meningkat dua kali lipat atau mencapai 100.000 unit pada tahun 2016 mendatang.
David mengakui, saat ini pangsa pasar motor matic cukup besar, terutama di wilayah Asia. Sementara di dalam negeri, Honda sudah menguasai 77% pangsa pasar sepeda motor jenis matic. "Kami percaya penjualan ekspor bisa tumbuh lebih tinggi," imbuhnya.
ASII mendorong penjualan ekspor seiring dengan lemahnya permintaan di dalam negeri. Perlambatan ekonomi sekaligus melemahnya nilai tukar rupiah berdampak pada kemampuan daya beli konsumen di Indonesia. Faktor itu berimbas pada penurunan pasar sepeda motor.
Saat ini, ASII menguasai 68% pangsa pasar sepeda motor di Indonesia. Data Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) menunjukkan, total penjualan dalam lima bulan pertama tahun ini, turun sampai 23% menjadi 2,6 juta unit. Sampai akhir tahun, kondisi pasar diprediksi juga akan turun, hanya berkisar 6,7 juta-6,8 juta unit, bila dibandingkan hasil 2014, yakni 7,9 juta unit.
Kondisi ini juga sudah diantisipasi AHM, salah satunya dengan merevisi target penjualan tahun ini. Semula, AHM menargetkan penjualan 5,1 juta - 5,2 juta unit. Tapi, seiring berjalannya waktu, target diperkecil, menjadi hanya 4,6 juta - 4,8 juta unit saja. "Kondisi saat ini memang yang terburuk sejak tiga tahun terakhir," ujar David.
Untuk tetap menjaga margin, perseroan menerapkan strategi efisiensi terutama di produksi. Sepanjang tahun ini, AHM juga sudah berupaya menjaga margin dengan menyesuaikan harga jual sepeda motor. "Ada kenaikan sedikit di harga jual, namun tak signifikan," jelasnya. Jika ongkos operasional terus membengkak, AHM mengkaji untuk kembali menaikkan harga jual produknya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News