kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Dorong Ekosistem Baterai Kendaraan Listrik, Spin Off Antam (ANTM) Masih Bergulir


Selasa, 20 September 2022 / 20:28 WIB
Dorong Ekosistem Baterai Kendaraan Listrik, Spin Off Antam (ANTM) Masih Bergulir
ILUSTRASI. Spin-off sebagian segmen nikel Antam (ANTM) saat ini dalam proses pengurusan perizinan.


Reporter: Yuliana Hema | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Progres pemisahan sebagian alias spin-off segmen usaha pertambangan nikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) atau Antam masih terus bergulir.

Antam melakukan spin-off pada kedua entitas anak usahanya di Halmahera Timur, Maluku Utara, yaitu PT Sumberdaya Arindo (SDA) dan PT Nusa Karya Arindo (NKA). Rencana pemisahan ini sudah mengantongi restu dari Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 23 Agustus lalu.

“Terkait dengan spin-off sebagian segmen nikel Antam saat ini dalam proses pengurusan perizinan,” kata Corporate Secretary Division Head Syarif Faisal Alkadrie kepada Kontan kemarin. 

Baca Juga: MIND ID Dukung Penuh Program Membentuk Ekosistem EV Baterai

Secara terpisah, Direktur Utama Antam Nicolas D. Kanter menuturkan rencana spin off ini seiringan dengan rencana Antam untuk membangun proyek terintegrasi hulu-hilir baterai kendaraan listrik.

Nicolas bilang pada pada 23 Agustus 2022, Antam sudah menandatangani izin spin off karena Izin Usaha Pertambang (IUP) Antam begitu besar sehingga perlu dibagi.

“IUP harus kami bagi, jadi kami spin off anak usaha kita yang akan kerja sama dengan baik dengan CBL maupun LG,” kata Nico dia dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi VII DPR RI, Senin (19/9).  

Baca Juga: Aneka Tambang (ANTM) Genjot Proyek Baterai EV Terintegrasi

Seperti yang diketahui, Antam dan Indonesia Battery Corporation (IBC) telah menandatangani Framework Agreement atau perjanjian awal dengan Ningbo Contemporary Brunp Lygend Co, Ltd (CBL) dan LG Energy Solution. 

Total investasi dari kedua Framework Agreement yang sudah ditandatangani pada awal tahun ini, diperkirakan mencapai US$ 15 miliar atau setara dengan Rp 215 triliun. Sampai saat ini Antam dan IBC bersama dua mitra lainnya masih dalam proses studi bersama, yang meliputi aspek kapasitas, waktu dan lokasi. 

“Ini belum final, kami masih terus mengejar supaya bisa terealisasi di tahun ini sampai menandatangani joint venture agreement,” tutur Nicolas. 

Adapun posisi Antam akan berada di hulu industri. Dalam joint venture ini, Antam mengempit 51% saham dan sisanya 49% dimiliki CBL ataupun LG.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×