kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Dongkrak kinerja tahun 2020, begini upaya yang akan dilakukan Aneka Tambang (ANTM)


Minggu, 05 Januari 2020 / 15:53 WIB
Dongkrak kinerja tahun 2020, begini upaya yang akan dilakukan Aneka Tambang (ANTM)
ILUSTRASI. Pramuniaga menunjukkan emas batangan untuk investasi di sebuah gerai emas di Malang.


Reporter: Dimas Andi | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan tambang mineral, PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) terus mengupayakan berbagai peluang untuk memperbaiki kinerjanya di tahun ini.

Asal tahu saja, hingga kuartal III-2019 lalu, ANTM mencetak pertumbuhan pendapatan sebesar 13% (yoy) menjadi Rp 24,54 triliun. Namun, laba bersih perusahaan justru terkoreksi 11% (yoy) menjadi Rp 631,13 miliar.

Senior Vice President Corporate Secretary PT Aneka Tambang Tbk Kunto Hendrapawoko mengaku, pihaknya belum bisa membeberkan proyeksi pertumbuhan kinerja keuangan secara pasti di tahun 2020. Yang pasti, ANTM akan berusaha mempertahankan dan memperbaiki kekurangan kinerjanya di tahun ini.

Baca Juga: Aneka Tambang (ANTM) tidak masalah dengan larangan ekspor biji nikel

ANTM akan memaksimalkan performa kinerja dari tiga komoditas utamanya, yakni emas, nikel, dan bauksit.

Untuk emas, ANTM berupaya melakukan inovasi pada produk logam mulia. Hal ini sebenarnya sudah dilakukan sejak tahun lalu yang mana ANTM meluncurkan beberapa varian produk emas guna meningkatkan nilai tambah bagi para konsumennya.

“Kami berupaya memberi edukasi pentingnya investasi emas Logam Mulia yang bersifat save haven bagi pelanggan,” ungkap Kunto akhir pekan lalu.

ANTM juga berusaha meningkatkan kinerja komoditas emas di sektor hulu. Emiten ini tengah fokus menggarap proyek tambang emas di Ciarinem yang terletak di kaki Gunung Salak, Jawa Barat. 

Kunto bilang, tambang emas ini sedang dalam tahap pelaksanaan mine block test (MBT) atau pengujian kelayakan penambangan di suatu wilayah.

Komoditas emas memang masih menjadi kontributor utama bagi pendapatan ANTM sejauh ini. Secara umum, per kuartal tiga lalu, ANTM mampu menjual 858.810 ons troi emas atau naik 19% (yoy).

Di sisi lain, ANTM juga mengupayakan agar kinerja penjualan nikel dan turunannya dapat meningkat. Hingga kuartal tiga lalu, emiten ini menjual 5,49 juta wmt nikel atau tumbuh 34% (yoy).

Untuk itu, perusahaan akan memaksimalkan operasi smelter feronikel di Pomala, Sulawesi Tenggara. Emiten ini juga akan mempercepat penyelesaian proyek smelter feronikel di Halmahera Timur. “Smelter tersebut ditargetkan memasuki fase commissioning pada tahun ini,” jelas Kunto.

Dalam berita sebelumnya, perkembangan proyek smelter feronikel ANTM di Halmahera Timur sudah mencapai 98% per Oktober tahun lalu. ANTM menginvestasikan dana sebesar Rp 3,5 triliun yang sudah mulai efektif terserap sejak 2016 silam.

Baca Juga: Mana yang lebih cuan, investasi emas Antam atau saham ANTM?

Di tempat yang sama, ANTM juga masih meneruskan pengembangan proyek nickel pig iron (NPI) atau nikel berkadar rendah dengan menggunakan teknologi blast furnace. Proyek NPI blast furnace ini nantinya akan terdiri dari 8 line produksi dengan kapasitas produksi mencapai 320.000 ton NPI atau setara 30.000 ton nile dalam NPI (TNi).

Sementara untuk mendongkrak kinerja komoditas bauksit, ANTM akan menyelesaikan proyek hilirisasi berupa smelter grade alumina refinery (SGAR) yang terletak di Tayan, Kalimantan Barat. “Kami juga mengoptimalkan produksi chemical grade alumina,” tambah Kunto.

Terkait proyek SGAR, tahun ini ditargetkan peletakan batu pertama dapat dilaksanakan. Konstruksi SGAR tahap I akan memiliki kapasitas produksi sebanyak 1 juta SGA. Catatan Kontan.co.id, proyek SGAR tahap pertama akan menelan dana investasi sekitar US$ 850 juta.

Secara umum, ANTM sanggup menjual 1,17 wmt komoditas bauksit hingga kuartal tiga tahun lalu atau naik 68% (yoy).

Di luar itu, ANTM tetap melakukan upaya efisiensi biaya agar tingkat profitabilitas perusahaan terjaga. “Kami berupaya menekan biaya produksi melalui strategi efisiensi untuk mempertahankan daya saing usaha,” papar Kunto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×