kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Dongkrak kinerja, SMCB menggenjot efisiensi


Rabu, 04 September 2013 / 07:01 WIB
ILUSTRASI. Menteri Keuangan Sri Mulyani.


Reporter: Annisa Aninditya Wibawa | Editor: Yuwono Triatmodjo

BOGOR. Efisiensi menjadi langkah taktis PT Holcim Indonesia Tbk (SMCB) demi memoles kinerja. Maklum, laba semester I-2013  SMCB turun 7,3% year on year (yoy) menjadi Rp 467,02 miliar.

Diah Sasanawati, Manager komunikasi korporat SMCB mengatakan, upaya efsiensi yang SMCB lakukan antara lain dengan penggunaan bahan bakar batubara berkalori rendah. SMCB juga mengandalkan unit bisnisnya, geocycle, yang mengolah limbah menjadi bahan bakar alternatif.

Selain itu, SMCB juga berupaya menurunkan biaya logistik dengan memanfaatkan angkutan kereta api sebagai pengantar barang.

Program efisiensi tersebut diproyeksi bisa menekan sekitar 9% hingga 10% biaya enegi, yang menelan ongkos hingga 43% dari total biaya operasional SMCB. Hingga tahun 2015, SMCB memperoyeksikan geocycle dapat menekan 25% dari biaya energi.

Di semester I-2013 lalu, beban SMCB memang cukup merepotkan. Misalnya saja, beban distribusi naik 15,3% menjadi Rp 295,82 miliar, pun beban penjualan menanjak 19,9% menjadi Rp 122,93 miliar. Selain itu, beban umum dan administrasi juga melesat hingga 76,6% menjadi Rp 361,45 miliar dan beban keuangan membengkak 25,27% menjadi Rp 120,69 miliar.

Kinerja SMCB juga diharapkan menanjak seiring pembangunan pabrik semen di Tuban. Ada dua tahap pembangunan pabrik yang menelan dana hingga US$ 800 juta itu. Yakni, satu pabrik targetnya mulai beroperasi penuh pada kuartal II-2014. Sementara, satu pabrik lagi proses konstruksinya akan dimulai pada kuartal I-2014. Bila telah beroperasi penuh, kapasitas kedua pabrik SMCB tersebut bisa mencapai 3,4 juta ton.

Saat ini, kapasitas pabrik semen SMCB berjumlah 9,1 juta ton. Rinciannya, 5,6 juta ton berada di Narogong dan 3,5 juta ton di Cilacap.

Analis MNC Securities Reza Nugraha menilai, penggunaan geocycle bisa sedikit menekan beban SMCB. Namun, tak akan maksimal. Ia melihat, beban SMCB masih akan tinggi di semester II ini pasca kenaikan bahan bakar minyak (BBM). Dus, Reza menargetkan, pendapatan SMCB tahun ini hanya akan tumbuh 3% hingga 5% saja. Kemarin, harga saham SMCB naik 9,64% ke Rp 2.275 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×