Reporter: Muhammad Kusuma | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah optimisme membaiknya kinerja sektor properti tahun ini, PT PP Properti Tbk (PPRO) akan mengembangkan produk landed house untuk meningkatkan kinerja keuangan perusahaan.
PPRO memasang target pendapatan mencapai Rp 3,1 triliun dengan laba bersih mencapai Rp 346 miliar. Lewat proyek pengembangan landed house, residensial dan pendapatan berulang (recurring income) melalui mal dan hotel yang dimiliki perusahaan, PPRO optimistis dapat mencapai target hingga akhir tahun.
Baca Juga: PP Properti (PPRO) lirik proyek rumah tapak
“Pembangunan landed house yang terhitung lebih cepat sehingga dapat mempercepat cash in perusahaan. Hal ini sesuai dengan aturan PSAK 72, dimana pengakuan pendapatan baru akan dicatat pada saat serah terima,” ujar Direktur Utama PPRO Taufik Hidayat dalam keterangan tertulis yang diterima Kontan.co.id.
Selain itu menurut Taufik, produk landed house akan sukses terjual karena minat pasar terhadap produk sedang tinggi saat ini. PPRO akan membangun produk landed house di Rancasari, Bandung, Transyogi, Cibubur, dan Cengkareng Jakarta Barat.
Lokasi-lokasi strategis tersebut turut menjadi faktor pendorong pemintaan terhadap produk landed house.
“Kami yakin proyek-proyek landed house ini akan sukses terjual seluruhnya sehingga akan mendukung target marketing sales yang dipatok mencapai sekitar Rp 3,8 triliun pada tahun ini,” katanya.
Adapun, jumlah unit yang ditawarkan masing-masing proyek adalah sekitar 536 unit, 607 unit, dan 179 unit yang akan dikerjakan dalam beberapa fase.
Produk landed house ini menyasar pasar kelas menengah dengan menawarkan kisaran harga Rp 800 juta per unitnya. Lewat konsep milenial, pembangunan landed house akan berdekatan dengan moda transportasi umum dan toll gate.
Baca Juga: Efek PSAK 72, Laba PPRO Turun tapi Mendingan Ketimbang Emiten Properti Lain
Hingga saat ini PPRO masih memiliki landbank seluas 310 hektare di seluruh Indonesia. Beberapa di antaranya akan segera dikembangkan.
Dengan jumlah landbank tersebut PPRO yakin pihaknya masih akan dapat terus melakukan pengembangan proyek hingga 30 tahun ke depan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News