kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Dongkrak Kinerja, Panin AM Perbanyak Porsi Saham di Reksadana Campuran


Kamis, 07 April 2022 / 17:15 WIB
Dongkrak Kinerja, Panin AM Perbanyak Porsi Saham di Reksadana Campuran
ILUSTRASI. Reksadana campuran jadi reksadana penghasil cuan terbesar kedua setelah reksadana saham.


Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Reksadana campuran berhasil jadi reksadana penghasil cuan terbesar kedua sepanjang kuartal pertama 2022 setelah reksadana saham. 

Infovesta 90 Balanced Fund Index yang digunakan untuk mengukur kinerja reksadana campuran berhasil tumbuh 2,26% sepanjang Januari-Maret 2022. Sementara reksadana saham yang kinerjanya diukur menggunakan Infovesta 90 Equity Fund Index naik 3,36%.

Beberapa produk reksadana campuran tercatat berhasil mengungguli kinerja indeks tersebut. Salah satunya adalah reksadana campuran Panin Dana Bersama yang dikelola Panin Asset Management dengan menguat 5,48% pada kuartal I-2022.

Direktur Panin AM Rudiyanto menjelaskan kinerja apik Panin Dana Bersama tidak terlepas dari isi portofolio yang didominasi oleh saham. Adapun, porsi saham di reksadana Panin Dana Bersama mencapai sebesar 78,53%. Di dalamnya terdapat saham sektor keuangan, sektor komoditas, serta sektor properti. 

Baca Juga: IHSG Menguat ke 7.127 Diikuti Net Buy Asing Pada Kamis (7/4)

“Pemilihan saham sendiri dilakukan berdasarkan strategi value investing. Saham ini berkinerja baik seiring pemulihan aktivitas ekonomi sehingga pada akhirnya ikut mengerek naik kinerja reksadana Panin Dana Bersama,” kata Rudiyanto ketika dihubungi Kontan.co.id, Kamis (7/4).

Ke depan, Rudiyanto mengaku tidak ada rencana perubahan strategi pengelolaan untuk reksadana Panin Dana Bersama. Menurutnya kinerja saham masih akan lebih baik dibanding kinerja obligasi. Alhasil, kinerja reksadana tersebut akan mengikuti pergerakan IHSG ke depan.

Dia menjelaskan, kinerja saham ke depan masih akan didukung oleh potensi solidnya laporan keuangan emiten di 2022, serta pertumbuhan ekonomi secara umum. Sedangkan dari sisi risiko, kenaikan inflasi serta adanya perubahan suku bunga bisa menjadi sentimen negatif.

Baca Juga: Wealth Management BCA Kena PPN 11%

“Hanya saja, karena hal tersebut terjadi dalam momentum pemulihan ekonomi, relatif tidak berdampak ke saham. Dampaknya akan lebih terasa pada obligasi,” imbuhnya.

Rudiyanto tidak mematok angka khusus untuk imbal hasil reksadana Panin Dana Bersama pada akhir tahun nanti. Namun, dia mengekspektasikan kinerjanya dapat mendekati atau bisa di atas IHSG. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×