Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pelayaran Nasional Bina Buana Raya Tbk (BBRM) menargetkan meraih kontrak baru untuk segmen kapal penunjang lepas pantai pada tahun ini.
Peter, Direktur Utama PT Pelayaran Nasional Bina Buana Raya Tbk mengatakan saat ini tingkat utilisasi kapal penunjang lepas pantai masih di bawah 50%. “Pada 2016 ada beberapa kapal tidak bekerja, kami harap kapal-kapal yang tersewa lebih banyak,” katanya usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) BBRM, Kamis (28/6).
Hingga kini, Peter menjelaskan sedikitnya sudah ada 10 tender yang diikuti perusahaan. “Semua kontrak atau tender pengadaan kapal untuk industri minyak gas dan bumi pasti kita targetkan untuk mendapatkannya,” ungkap Peter.
Catatan saja, perusahaan memiliki enam kapal penunjang lepas pantai. Kapal-kapal ini dalam tahap konstruksi dan didistribusikan secara bertahap untuk perusahaan minyak gas dan bumi.
Peter optimistis, utilisasi segmen kapal penunjang lepas pantai ini dapat lebih baik dari kondisi tahun sebelumnya.
Berbeda dengan kapal penunjang lepas pantai yang tingkat utilisasinya masih di bawah 50%, Peter bilang, untuk kapal tunda dan kapal tongkang sudah terutilisasi dengan baik. “Kami masih menjalankan kontrak-kontrak yang sudah ada dari tahun sebelumnya untuk kapal tunda dan kapal tongkang,” ujar Peter.
Sebagai informasi, BBRM mengoperasikan 27 kapal tongkang dengan berbagai ukuran mulai dari 240 kaki hingga 310 kaki, serta didukung oleh 27 kapal tunda. Selain itu, perseroan juga memiliki satu unit kapal self propelled barge dengan berat 5.02 gross tonnage, untuk pelanggan perseroan sebagian besar adalah perusahaan tambang.
Hingga kuartal I 2018, BBRM pendapatan sebesar US$ 5,07 juta, turun 28% dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar US$ 7,06 juta.
Untuk mendongkrak kinerja tahun ini, perusahaan melakukan beberapa upaya. Pertama, kini BBRM tengah fokus pada segmen usaha kapal penunjang lepas pantai sebagai antisipasi recovery industri minyak dan gas bumi, dengan menyediakan armada yang efisien dan berteknologi canggih.
Kedua, perusahaan juga melanjutkan efisiensi operasi armada kapal tunda dan tongkang dengan tetap menjaga kualitas pelayanan yang optimal dan keselamatan berlayar.
“Untuk segmen kapal tunda dan tongkang, kita akan memanfaatkan pulihnya industri sektor ini, untuk memperkuat divisi chartering kapal tunda dan tongkang dengan menggunakan armada milik pihak ketiga yang tidak dimiliki perusahaan untuk mendukung kegiatan klien,” papar Peter
Selain itu, perusahaan secara konsisten meningkatkan kualitasa SDM yang meliputi kru kapal maupun karyawan kantor. Terakhir pengaturan arus kas yang lebih baik, termasuk opsi penjualan kapal yang berumur tua dan tidak efisien untuk menunjang operasional perseroan. Sebagai informasi, pada 2018 BBRM berencana menjual empat set kapal tunda dan tongkang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News