kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Donald Trump tak senang bunga dollar AS naik


Jumat, 20 Juli 2018 / 06:11 WIB
Donald Trump tak senang bunga dollar AS naik
ILUSTRASI. Presiden AS Donald Trump


Sumber: Reuters | Editor: Hasbi Maulana

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Presiden AS Donald Trump pada hari Kamis (19/7) mengatakan kepada CNBC bahwa dia tidak senang dengan keputusan Federal Reserve untuk menaikkan suku bunga. Trump khawatir tentang dampak potensial pada ekonomi AS dan daya saing Amerika.

"Saya tidak senang," katanya dalam sebuah wawancara di jaringan televisi. "Karena kami naik dan setiap kali Anda naik, mereka ingin menaikkan suku bunga lagi. Saya benar-benar tidak senang tentang itu. Tetapi pada saat yang sama saya membiarkan mereka melakukan apa yang mereka rasa terbaik."

"Saya tidak suka semua kami lakukan untuk ekonomi dan kemudian saya melihat harga naik," katanya.

Trump menambahkan bahwa dia khawatir kenaikan suku bunga Fed dapat menempatkan Amerika Serikat pada "kerugian", sementara Bank of Japan dan Bank Sentral Eropa menjaga kebijakan moneter mereka tetap longgar.

Ini bukan pertama kalinya Trump "melanggar" praktik lama presiden AS yang menghindar berkomentar tentang kebijakan Fed dan nilai dolar.

"Sekarang saya hanya mengatakan hal yang sama yang akan saya katakan sebagai warga negara swasta," katanya. "Jadi, seseorang akan berkata, 'Oh, mungkin Anda tidak boleh mengatakan itu sebagai presiden.' Saya tidak peduli apa yang mereka katakan karena pandangan saya belum berubah. "

Kemudian, dalam sebuah pernyataan, Gedung Putih mengatakan Trump menghormati independensi Fed dan tidak mengganggu keputusan kebijakannya.

Indeks dolar AS memangkas kenaikannya setelah komentar Trump, sementara imbal hasil sekuritas Treasury AS mencapai posisi terendah sesi. Harga saham AS juga secara singkat memangkas kerugian setelah berita sambutannya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×