kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Dollar perkasa, SMAR justru diuntungkan


Senin, 04 Juni 2012 / 15:07 WIB
Dollar perkasa, SMAR justru diuntungkan
ILUSTRASI. produksi gula di Pabrik Gula Ngadirejo Kediri Jawa Timur


Reporter: Anna Suci Perwitasari | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Tertekannya nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat justru menguntungkan bagi perusahaan minyak sawit yang fokus pada ekspor. Misalnya, PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk (SMAR) yang mengaku mendapat keuntungan, mengingat pendapatan perusahaan ini dalam dollar AS.

Vice President Finance SMAR Dicky Bayu Atmadja mengklaim, sejatinya dengan menguatnya dollar AS menguntungkan. "Karena pendapatan kami dalam dollar dan sebagian besar produk kami diekspor," ujarnya di Jakarta, Senin (4/6).

Lebih lanjut, Dicky menyebut, penjualan SMAR hanya 17% yang dialokasikan untuk lokal, sementara 83% lainnya untuk pasar global. Selama ini, ekspor SMAR ke China, India dan Uni Eropa.

Nah, dengan krisis ekonomi yang saat ini terjadi, Dicky pun melihat ini tidak akan berpengaruh buruk bagi perusahaan. "Kalau krisis tidak mungkin akan menyetop pangan, mereka akan switch ke produk yang lebih murah," tambah Dicky.

Menurutnya, CPO merupakan minyak nabati yang paling murah sehingga dapat menjadi pilihan bagi perubahan pola konsumsi masyarakat Eropa. Untuk itu, Dicky optimistis krisis yang terjadi di Eropa dapat menjadi peluang bagi perusahaannya. "Itu sangat menguntungkan, ada peluang meningkatnya permintaan terhadap produk-produk CPO," ungkapnya.

Selama ini, anak usaha Grup Sinarmas ini menjual CPO tidak secara langsung ke negara-negara itu, tetapi melaui trader. Sehingga, Dicky tidak dapat menyebutkan persentase peningkatan penjualan ke Eropa itu. "Mudah-mudahan akan meningkat, karena pola konsumsi masing-masing individu akan berubah, secara logika ya akan naik," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×