kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Dollar loyo, harga perak melambung


Kamis, 25 Januari 2018 / 19:27 WIB
Dollar loyo, harga perak melambung
ILUSTRASI. Perak Batangan


Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tren pelemahan dollar Amerika Serikat (AS) melambungkan harga perak.

Mengutip Bloomberg, Kamis (25/1), harga perak kontrak pengiriman Maret 2018 di Commodity Exchange naik 0,09% menjadi US$ 17,51 per ons troi pukul 16.00 WIB. Sedangkan, dalam sepekan terakhir, harganya sudah naik 3,27%. 

Di sisi lain, sepekan terakhir, indeks dollar AS tercatat turun 1,58%. Direktur PT Garuda Berjangka Ibrahim menilai, tekanan dari China yang menyatakan tidak akan membeli lagi obligasi AS memicu pelemahan dollar AS.

"Apalagi, Menteri keuangan AS saat ini sengaja melemahkan dollar," kata Ibrahim, Kamis (25/1). Mata uang Paman Sam juga sempat tertekan, karena sentimen shutdown pemerintahan AS.

Konflik geopolitik juga mendukung harga komoditas logam mulia, termasuk perak. Pasalnya, Meksiko menolak mendanai proyek tembok perbatasan AS-Meksiko. Kondisi ini mendorong pelaku pasar mengoleksi aset save haven. "Ini yang mengakibatkan harga perak menguat. Tidak hanya perak, tapi komoditas lain seperti emas juga naik," kata Ibrahim.

Ibrahim memproyeksikan tren kenaikan harga perak bisa berlanjut untuk jangka panjang atau sepanjang tahun ini. Harga komoditas masih bisa menguat, karena konflik geopolitik menjadi perhatian utama. Selain itu, tahun ini, AS diproyeksikan mulai membangun banyak proyek infrastruktur, sehingga butuh pasokan komoditas.

Pertumbuhan ekonomi China yang menggeliat dan diproyeksikan sebesar 6,9% pada tahun ini juga memberi peluang kenaikan harga perak.

Meski begitu, lanjut Ibrahim, potensi koreksi tetap mungkin terjadi. Namun, koreksi yang terjadi hanya jangka pendek. Saat ini, pelaku pasar sedang mencermati hasil testimoni dari rapat bank sentral Eropa (ECB) yang akan dirilis Kamis malam. Ini berpotensi menekan harga perak. "Kemungkinan besar ECB akan mempertahankan suku bunga rendah," tuturnya.

Ibrahim memproyeksikan, Jumat, harga perak akan bergerak di support US$ 17,40 per ons troi dan resistance US$ 17,63 per ons troi. Sedangkan, sepekan ke depan, harganya akan bergerak di rentang US$ 17,14 hingga US$ 17,80 per ons troi.

Secara teknikal, bollinger band 90% di atas bollinger band tengah, yang berarti harga masih akan naik. Stochastic 70% positif. MACD dan RSI 40% positif. Semua indaktor menunjukkan indikasi harga yang positif.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×