Reporter: Barratut Taqiyyah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
LONDON. Pergerakan dollar AS pada hari ini (18/10) menuju pelemahan mingguan terendah dalam delapan bulan terakhir. Mengutip data yang dihimpun Bloomberg, pada pukul 06.16 waktu London, dollar menguat 0,1% menjadi US$ 1,3664 per euro. Kemarin, dollar melemah ke level US$ 1,3682 yang merupakan posisi terlemah sejak 1 Februari lalu. Jika dihitung, sejak 11 Oktober lalu, pelemahan dollar terhadap euro sudah mencapai 0,9%.
Sementara itu, jika berhadapan dengan yen, si hijau menguat 0,1% menjadi 98,01 yen setelah sebelumnya keok 1% menjadi 97,74 yen kemarin. Sepanjang pekan ini, dollar AS melemah 0,6% versus yen.
Sedangkan posisi euro tak banyak mencatatkan perubahan di level 133,93 yen setelah sebelumnya mencapai posisi 134,10 kemarin. Sepanjang pekan ini, euro menguat 0,3% terhadap yen.
Pelemahan dollar AS juga tercermin pada Bloomberg US Dollar Index yang kemarin ditutup pada posisi terendah dalam delapan bulan terakhir. Penurunan indeks Dollar terjadi setelah Kongres AS memutuskan untuk membuka kembali kantor pemerintahan yang tutup dan memperpanjang batas waktu kenaikan pagu utang hingga awal tahun depan.
Faktor lain yang juga mempengaruhi posisi dollar adalah adanya sinyal bahwa the Federal Reserve akan menunda pemangkasan stimulusnya sebelum dirilisnya data penjualan perumahan dan tingkat kepercayaan konsumen yang diprediksi menurun pekan depan.
"Isu batasan utang AS akan ditunda hingga Februari. Sehingga isu lain yang akan menjadi perhatian pelaku pasar adalah pemangkasan nilai stimulus yang mungkin saja dilakukan pada Maret," jelas Besa Deda, chief economist St George Bank Ltd di Sydney.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News