Reporter: Namira Daufina | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Jelang pertemuan FOMC untuk pertama kalinya di tahun 2017, posisi USD berhasil pertahankan keunggulan di depan yen yang tengah tersudut koreksi.
Mengutip Bloomberg, Rabu (1/2) pukul 17.42 WIB pairing USD/JPY yang melambung 0,51% di level 113,37 dibanding hari sebelumnya.
Sri Wahyudi, Research and Analyst PT Garuda Berjangka mengatakan posisi yen memang sedang tidak diuntungkan. Ketegangan dan pemutusan hubungan perdagangan antara AS dan Jepang menekan ekspor Jepang yang sulit membawa yen unggul untuk jangka pendek ini. Keputusan Bank of Japan untuk mempertahankan kebijakan ekonomi dan pelonggaran moneternya dalam rapat Selasa (31/1) kemarin pun tidak banyak membantu.
“Hal tersebut sebenarnya berimbas positif namun tidak besar bagi pergerakan dan hanya mampu jadi daya tahan yen dari kejatuhan lebih dalam,” jelas Wahyudi.
Sehingga meski USD juga sedang tidak prima akibat pernyataan Donald Trump dan penasihat keuangannya yang tidak menginginkan penguatan USD yang signifikan, USD/JPY tetap mampu unggul.
Keadaan semakin menguntungkan bagi USD setelah data final manufaktur Jepang Desember 2016 tercatat menurun tipis dari 52,8 menjadi 52,7. “Untuk Kamis (2/2) akan tergantung pada pernyataan The Fed dalam FOMC,” duga Wahyudi.
Jika nantinya The Fed tetap menjaga pandangan optimis dan hawkish mengenai prospek ekonomi AS ke depannya sebagaimana yang disampaikan Gubernur The Fed, Janet Yellen beberapa waktu lalu, maka USD akan melambung semakin tinggi.
Namun jika sebaliknya, tentunya itu akan memojokkan posisi USD.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News