Reporter: Barratut Taqiyyah, Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
NEW YORK. Setelah sempat ngendon di level rekor paling rendah, dollar akhirnya bangkit terhadap dollar Australia. Penyebabnya, penurunan di bursa AS memangkas permintaan aset-aset yang berhubungan dengan pertumbuhan ekonomi global.
"Kita melihat terjadi penguatan atas dollar AS. Kondisi itu sepertinya mengikuti aksi jual yang terjadi di pasar saham," jelas Paresh Upadhyaya, head of Americas G-10 currency strategy Bank of America Corp di New York.
Asal tahu saja, pada pukul 17.00 waktu New York, dollar AS mengalami apresiasi 0,2% menjadi US$ 1,0722 versus dollar Australia dari sebelumnya US$ 1,0738 pada 22 April lalu. Bahkan sebelumnya, dollar AS sempat bertengger di posisi US$ 1,0776, yang merupakan level paling lemah sejak Aussie mulai diperdagangkan secara bebas pada 1983.
Sementara itu, dollar melemah 0,1% menjadi US$ 1,4582 versus euro dari posisi US$ 1,4561, setelah sebelumnya melemah 0,4%. Mata uang AS ini juga sempat menyentuh posisi US$ 1,4649 pada 21 April lalu, yang merupakan level paling lemah sejak Desember 2009.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News