kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Dolar terlalu perkasa, pasangan EUR/USD makin loyo


Kamis, 19 Maret 2020 / 15:52 WIB
Dolar terlalu perkasa, pasangan EUR/USD makin loyo
ILUSTRASI. Dollar AS dan Euro


Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pergerakan pasangan EUR/USD diprediksi masih akan melemah pada perdagangan hari ini. Hal ini dipicu oleh keperkasaan dolar AS sebagai safe haven dan membuat pasangan kurs EUR/USD cenderung masih akan melemah. 

Mengutip Bloomberg, Kamis (19/3) pukul 15.16 WIB pasangan EUR/USD tercatat berada di zona merah dengan penurunan 0,83% ke level 1,0824 pada pukul 15.16 WIB. 

Analis HFX Internasional Berjangka Ady Phangestu mengatakan, dampak langsung dari penyebaran virus corona telah menimbulkan ketidaknyamanan bagi ekonomi global. Kondisi tersebut telah memicu erupsi pasar yang sebagian besar kompak berada dalam tren bearish tercepat sepanjang sejarah. 

Baca Juga: ECB akan mengguyur dana €1 triliun tahun ini demi membendung efek virus corona

Saat kondisi seperti ini, dollar AS selaku aset pilihan safe haven justru menjadi kian perkasa terhadap sebagian besar mata uang lainnya, termasuk terhadap mata uang euro. Jelas saja, semakin tinggi ketidakpastian pelaku pasar cenderung akan lari pada aset-aset yang lebih aman, alhasil permintaan dollar AS pun terus meningkat. 

"Untuk sementara, USD sebagai safe haven akan lebih perkasa dari EUR," kata Ady kepada Kontan.co.id, Kamis (20/3). 

Di sisi lain, krisis yang terjadi akibat sebaran virus corona turut melemahkan ekonomi kawasan zona euro dan banyak negara anggota lainnya tak hanya Italia. Meskipun kondisi fiskal Jerman masih cukup kuat, namun kondisi ekonomi secara keseluruhan dinilai Ady masih terbilang buruk. 

Sementara itu, upaya Bank Sentral Eropa (ECB) untuk meluncurkan kebijakan pelonggaran kuantitatif (QE) tambahan memberikan reaksi spontan pada pergerakan euro yang sempat melonjak. ECB juga menawarkan program darurat senilai € 750 miliar. Bank Sentral juga melakukan sekuritisasi di sektor swasta dan publik yang diperkirakan bakal berlanjut sampai akhir 2020, termasuk melonggarkan sementara utang Yunani. 

"Pasangan kurs EUR/USD sempat terapresiasi 1,6% kemarin, namun secara keseluruhan masih dalam tekanan jual," jelas Ady. 

Baca Juga: Kebijakan Moneter The European Central Bank (ECB) yang longgar, lemahkan EUR/USD

Secara teknikal, indikator RSU untuk pasangan EUR/USD masih  berada di area oversold. Sedangkan untuk indikator MACD tengah mendekati posisi perpotongan garis signal dan histogram dan masih berada di zona sell. 

Untuk itu, kenaikan yang sempat terjadi pada pasangan EUR/USD dinilai haya bersifat insidentil, dan secara keseluruhan Ady menilai pergerakannya masih cenderung melemah. Sehingga, dia merekondasikan sell atau jual untuk pasangan EUR/USD pada perdagangan Jumat (20/3) dengan pergerakan harga di kisaran resistance 1,1000 dan 1,1075, sedangkan untuk level support berada di area 1,0875; 1,0825 dan 1,0750.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×