kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.481.000   3.000   0,20%
  • USD/IDR 15.703   21,00   0,13%
  • IDX 7.557   53,01   0,71%
  • KOMPAS100 1.175   9,66   0,83%
  • LQ45 939   11,90   1,28%
  • ISSI 227   0,10   0,04%
  • IDX30 484   6,37   1,33%
  • IDXHIDIV20 584   9,51   1,66%
  • IDX80 134   1,12   0,85%
  • IDXV30 142   -0,56   -0,39%
  • IDXQ30 162   1,94   1,21%

Dolar Bertahan di Level Tertinggi Dalam 7 Pekan


Selasa, 08 Oktober 2024 / 08:37 WIB
Dolar Bertahan di Level Tertinggi Dalam 7 Pekan
ILUSTRASI. Dolar bertahan pada level tertinggi dalam tujuh minggu terhadap mata uang utama pada hari Selasa (8/10).


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dolar bertahan pada level tertinggi dalam tujuh minggu terhadap mata uang utama pada hari Selasa (8/10). Para investor mempertimbangkan prospek suku bunga Amerika Serikat (AS) setelah laporan pekerjaan yang kuat minggu lalu memupuskan taruhan untuk pemotongan suku bunga yang besar. Sementara meningkatnya ketegangan di Timur Tengah merusak sentimen risiko.

Para pelaku pasar telah secara drastis mengubah ekspektasi pelonggaran moneter mereka dari Federal Reserve tahun ini. Pasar tidak lagi sepenuhnya memperkirakan pemotongan suku bunga pada bulan November dan menganggap peluang 86% untuk pengurangan sebesar 25 basis poin (bps), menurut alat CME FedWatch.

Hanya 50 bps pelonggaran yang diperkirakan pada bulan Desember, turun dari lebih dari 70 bps hanya seminggu sebelumnya.

Hal itu membuat dolar tetap unggul dan melonjak ke level tertinggi dalam beberapa minggu terhadap euro, sterling, dan yen. Indeks dolar, yang mengukur mata uang AS terhadap mata uang utama lainnya, terakhir mencapai 102,41, tepat di bawah level tertinggi tujuh minggu di 102,69 yang dicapai pada hari Jumat.

"Jalur pemangkasan yang lebih dangkal dari Fed, ditambah dengan data yang kuat dan prospek skenario tidak ada krisis ekonomi telah membantu mendukung dolar," kata Kieran Williams, kepala Asia FX di InTouch Capital Markets.

Baca Juga: Rupiah Diproyeksi Kembali Melemah pada Hari Ini (8/10)

Presiden Federal Reserve Bank of St. Louis Alberto Musalem kemarin mengatakan bahwa dia mendukung lebih banyak pemangkasan suku bunga karena ekonomi bergerak maju di jalur yang sehat. Dia juga mencatat bahwa sudah sepantasnya bagi bank sentral untuk bersikap hati-hati dan tidak berlebihan dalam pelonggaran moneter.

"Penurunan bertahap lebih lanjut dalam suku bunga kebijakan kemungkinan akan tepat dari waktu ke waktu," kata Musalem.

Imbal hasil obligasi pemerintah AS 10 tahun acuan tetap berada di atas 4% pada jam-jam perdagangan Asia. Kemarin, yield US Treasury menyentuh level 4% untuk pertama kalinya dalam dua bulan karena para pedagang mengurangi taruhan pada pemotongan suku bunga yang sangat besar.

Fokus investor minggu ini adalah pada laporan inflasi yang akan dirilis pada hari Kamis serta risalah rapat Federal Reserve bulan September yang dijadwalkan akan dirilis pada hari Rabu. Pasar Tiongkok juga akan dibuka setelah libur selama seminggu.

Yuan offshore China menguat sedikit menjadi 7,0594 per dolar pada perdagangan awal.

Baca Juga: Arah Bunga The Fed Setir Cadangan Devisa

Euro mencapai $1,098175 pada perdagangan awal, tidak jauh dari level terendah tujuh minggu di $1,09515 yang dicapai minggu lalu. Pound berada di $1,3095, mendekati level terendah lebih dari tiga minggu di $1,30595 yang dicapai pada hari Senin.

Yen sedikit menguat pada 147,795 per dolar pada perdagangan awal setelah juga merosot ke level terendah tujuh minggu di 149,10 pada hari Senin. Traders mempertimbangkan jalur suku bunga yang kemungkinan akan diambil Bank of Japan dalam waktu dekat.

Perdana Menteri Jepang yang baru, Shigeru Ishiba, mengejutkan pasar minggu lalu ketika ia mengatakan ekonomi belum siap untuk kenaikan suku bunga lebih lanjut, yang tampaknya merupakan perubahan haluan dari dukungannya sebelumnya terhadap BOJ yang mengakhiri stimulus moneter ekstrem selama beberapa dekade.

Komentar tersebut mendorong yen melemah dan menimbulkan keraguan tentang seberapa agresif BOJ dalam menaikkan suku bunga.

Dalam mata uang lain, dolar Australia sedikit menguat pada $0,6768.

Dolar Selandia Baru naik 0,3% pada $0,6144 menjelang keputusan kebijakan moneter pada hari Rabu. Mayoritas ekonom dalam jajak pendapat Reuters minggu lalu mengatakan Bank Sentral Selandia Baru akan memangkas suku bunga sebesar 50 basis poin.

Selanjutnya: Ini 6 Kebiasaan Merapikan Rumah Bergaya Minimalis

Menarik Dibaca: Ini 6 Kebiasaan Merapikan Rumah Bergaya Minimalis

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Eksekusi Jaminan Fidusia Pasca Putusan MK Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES)

[X]
×