Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rupiah mengawali perdagangan pekan ini dengan kinerja yang memuaskan. Di pasar spot, rupiah berhasil ditutup di level Rp 14.267 per dolar Amerika Serikat (AS) atau menguat 0,29% dibandingkan penutupan sebelumnya.
Setali tiga uang, rupiah juga mencatatkan kinerja positif di kurs referensi Jisdor Bank Indonesia. Mata uang Garuda ini berhasil ditutup menguat 0,27% ke level Rp 14.276 per dolar AS.
Analis DC Futures Lukman Leong menjelaskan, penguatan rupiah hari ini sebenarnya lebih karena faktor koreksi yang terjadi pada dolar AS di mana mayoritas mata utang utama berhasil menguat terhadap dolar AS.
Baca Juga: Saham blue chips diburu, LQ45 melonjak lebih tinggi daripada IHSG pada Senin (4/10)
Sementara untuk perdagangan besok, Selasa (5/10), Lukman melihat belum akan banyak sentimen maupun rilis data ekonomi yang signifikan. Menurut dia, pasar tengah mengantisipasi data non-farm payroll AS pada Jumat mendatang. Dia bilang, ekspektasi pasar cukup tinggi pada data tenaga kerja AS kali ini, sehingga berpotensi kembali melambungkan nilai tukar dolar AS.
“Sementara dalam negeri, tren terus menurunnya kasus Covid-19 harian masih jadi salah satu katalis positif untuk rupiah. Pasar juga menantikan rilis data cadangan devisa pada Kamis menatang,” kata Lukman kepada Kontan.co.id, Senin (4/10).
Oleh karena itu, dengan minimnya data ekonomi maupun sentimen yang signifikan, Lukman melihat rupiah untuk esok hari masih berpotensi kembali menguat walaupun terbatas. Proyeksinya, rupiah akan bergerak pada rentang Rp 14.200 per dolar AS-Rp 14.350 per dolar AS.
Baca Juga: Berotot, rupiah Jisdor menguat ke Rp 14.276 per dolar AS pada Senin (4/10)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News