Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kurs rupiah ditutup melemah pada perdagangan hari ini, Selasa (9/5). Mata uang Garuda turun 0,21% atau 31,5 poin ke Rp 14.742 per dolar Amerika Serikat (AS) dan di Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI) ada di level Rp 14.757 dari hari sebelumnya Rp 14.709 per dolar AS.
Ekonom Bank Mandiri Reny Eka Puteri memaparkan, jelang rilis data inflasi AS yang diperkirakan belum akan turun secara signifikan, mayoritas mata uang global melemah terhadap USD. DXY masih relatif stabil level 101, meskipun dua hari hari terakhir USD masih cenderung menguat terhadap major currencies seiring dengan membaiknya data-data ekonomi AS.
"Penguatan USD juga berlanjut setelah data sektor tenaga kerja AS menunjukkan perkembangan yang positif," tulis Reny dalam riset, Selasa (9/5).
Dia menambahkan, penambahan pekerjaan nonfarm payrolls dirilis di atas ekspektasi menjadi sebesar 253.000 dan tingkat pengangguran AS turun menjadi 3,4%. The Fed juga juga masih memberikan indikasi belum akan menurunkan suku bunga acuannya dalam waktu dekat.
Baca Juga: Melemah Hari Ini, Pergerakan Rupiah Diramal Datar Jelang Rilis Data Inflasi AS Esok
Dia melihat tren peningkatan suku bunga global masih berlanjut meskipun Fed rate sudah mencapai terminal rate sebesar 5,25% tahun ini. Bank Sentral Eropa juga menaikkan suku bunga ECB rate sesuai perkiraan sebesar 25 bps menjadi 3,75% minggu lalu sejalan dengan inflasinya yang kembali naik sebesar 7% pada April 2023 dari perkiraan dan posisi Maret 2023 sebesar 6,9%.
"Minggu ini akan ada BOE meeting yang diperkirakan juga masih akan menaikkan suku bunga acuannya sebesar 25 bps menjadi 4,5%," paparnya.
Baca Juga: Kompak, Rupiah Jisdor Melemah 0,32% ke Rp 14.757 Per Dolar AS, Selasa (9/5)
Reny memprediksi rupiah terhadap USD masih bergerak di kisaran Rp 14.650 per dolar AS-Rp 14.800 per dolar AS dalam jangka pendek.
Setelah rilis inflasi yang tetap terkendali sebesar 0,33% (MoM) pada April 2023, pelaku pasar merespons data pertumbuhan ekonomi kuartal I 2023 yang tetap tumbuh solid sebesar 5,03% (YoY) di atas perkiraan pasar yang sebesar 4,97% (YoY). Cadangan devisa dirilis menurun sebesar US$ 1 miliar, namun masih dalam posisi yang memadai.
"Pada perdagangan besok, Rabu (10/5), USD/IDR diperkirakan bergerak ke kisaran Rp 14.690 per dolar AS-Rp 14.785 per dolar AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News