Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pada perdagangan Selasa (4/8), kurs rupiah menguat tipis. Di pasar spot, rupiah berhasil ditutup di level Rp 14.625 per dolar Amerika Serikat (AS). Rupiah menguat tipis 0,03% dari Rp 14.630 per dolar AS pada Senin (3/8).
Penguatan juga terjadi di kurs tengah Bank Indonesia (BI). Mata uang Garuda berhasil ditutup di level Rp 14.697 per dolar AS atau menguat 0,11%.
Analis Monex Investindo Futures Faisyal mengatakan penguatan rupiah hari ini tidak terlepas dari pelemahan indeks dolar. Indeks dolar melemah karena ekonomi AS yang mulai masuk resesi serta penyebaran virus corona yang belum teratasi.
Baca Juga: Ini pemicu deflasi pada bulan Juli 2020 versi BI
Hanya saja, Faisyal menilai rupiah justru akan melemah pada perdagangan Rabu (5/8). Faktor utamanya adalah akan dirilisnya data produk domestik bruto Indonesia pada kuartal II-2020.
"Proyeksi saya, PDB kita akan terkontraksi di kisaran 4%, jika ternyata besok angkanya seperti itu, atau bahkan lebih buruk, tentu akan jadi pukulan bagi rupiah. Sekaligus menandakan akan ada ancaman resesi ekonomi Indonesia, yang tentunya bisa mengganggu fundamental rupiah," kata Faisyal kepada Kontan.co.id, Selasa (4/8).
Faisyal menambahkan, pemberlakuan perpanjangan masa pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Jakarta sejauh ini juga menjadi salah satu katalis negatif bagi rupiah. Oleh karena itu, rupiah saat ini cenderung dihindari dan pelaku pasar memilih aset safe haven.
Pada esok hari, Faisyal memperkirakan rupiah akan diperdagangkan pada rentang Rp 14.500 per dolar AS-Rp14.750 per dolar AS.
Baca Juga: Rupiah spot ditutup menguat tipis 0,03% ke Rp 14.625 per dolar AS pada Selasa (4/8)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
