kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Dolar AS Masih Tangguh, Begini Proyeksi Rupiah Untuk Selasa (4/10)


Senin, 03 Oktober 2022 / 20:31 WIB
Dolar AS Masih Tangguh, Begini Proyeksi Rupiah Untuk Selasa (4/10)
ILUSTRASI. Rupiah spot ditutup pada level Rp 15.303 per dolar Amerika Serikat (AS) di akhir perdagangan Senin (3/10).


Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) secara global masih terlalu tangguh. Kondisi tersebut mengakibatkan nilai tukar rupiah berpotensi melemah kembali.  

Rupiah spot ditutup pada level Rp 15.303 per dolar Amerika Serikat (AS) di akhir perdagangan Senin (3/10), melemah 0,50% dari akhir pekan lalu yang ada di Rp 15.227 per dolar AS.

Senada, rupiah di Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI) juga melemah yang berada di level Rp 15.293 per dolar AS pada Senin (3/10). Kurs rupiah Jisdor melemah 0,40% dari akhir pekan lalu yang ada di Rp 15.232 per dolar AS.

Baca Juga: Kenaikan Harga BBM dan Pelemahan Rupiah Kerek Biaya Produksi Keramik Hingga 6%

Ekonom Bank Mandiri Reny Eka Putri menjabarkan penyebab rupiah melemah karena tekanan eksternal masih sangat tinggi terutama dari pesimisme investor terhadap risiko resesi ekonomi global dan pengetatan kebijakan moneter dari Bank Sentral global seperti The Fed yang menaikkan suku bunganya secara agresif beberapa bulan terakhir. 

Kondisi ini juga menimbulkan capital flight ke aset berdenominasi dolar AS sehingga the greenback menguat signifikan terhadap mata uang global. Hal ini juga dicerminkan oleh dollar index yang terus menunjukkan tren kenaikan dan berada di level 112 pada hari ini. 

"Dalam jangka pendek, kami memperkirakan rupiah masih akan melemah ke kisaran Rp 15.200 per dolar AS-15.300 per dolar AS," ucap Reny kepada Kontan, Senin (3/10).

Baca Juga: Inflasi Tinggi Menekan Nilai Tukar Rupiah di Awal Oktober

Reny bilang, saat ini faktor The Fed yang masih hawkish dan risiko stagflasi global masih akan membayangi pergerakan rupiah. Tapi, ada sentimen positif dari capital inflow meskipun dalam jumlah kecil. 

Oleh karena itu, tekanan eksternal masih akan mendominasi pergerakan rupiah. Laju inflasi September yang kembali meningkat juga akan menjadi faktor pertimbangan bagi bank sentral ke depan dan dapat berpengaruh pada rupiah.

Untuk besok, Reni memperkirakan rupiah akan bergerak di kisaran Rp 15.235 per dolar AS-15.368 per dolar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet Managing Customer Expectations and Dealing with Complaints

[X]
×