kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,02   -8,28   -0.91%
  • EMAS1.318.000 0,61%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Dolar AS masih perkasa, nasib perak belum akan membaik pada tahun depan


Rabu, 15 Desember 2021 / 20:13 WIB
Dolar AS masih perkasa, nasib perak belum akan membaik pada tahun depan
ILUSTRASI. Sepanjang tahun ini, perak rupanya terus berada dalam tekanan.


Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sepanjang tahun ini, perak rupanya terus berada dalam tekanan. Hal ini tercermin dari harganya yang berada dalam tren koreksi.

Pada perdagangan hari ini, Rabu (15/12), harga perak spot berada di level US$ 21,80 per ons troi. Jika dibandingkan dengan posisi akhir tahun 2020 yang berada di level US$ 26,40 per ons troi, maka pelemahan harga perak sudah mencapai 17,42%

Analis Monex Investindo Futures Faisyal mengungkapkan, pelemahan perak sepanjang tahun ini sejalan dengan pergerakan emas yang juga melemah. Salah satu penyebabnya, safe haven seperti emas maupun perak pada tahun ini tidak jadi pilihan investor.

Baca Juga: Harga emas Antam hari ini turun Rp 5.000 ke Rp 924.000 per gram pada Rabu (15/12)

"Dolar Amerika Serikat justru jadi pilihan sebagai safe haven karena lebih likuid. Alhasil, dengan permintaan dolar AS yang naik, harganya pun ikut naik yang pada saat bersamaan memukul harga komoditas logam mulia, termasuk perak," kata Faisyal kepada Kontan.co.id, Selasa (15/12).

Ditambah lagi, katalis positif yang bisa mengangkat harga perak, yakni penyebaran Covid-19 varian Omicron ternyata tidak seburuk yang dibayangkan pasar.  Walaupun tingkat penyebaran tinggi, varian ini tidak terlalu mematikan.

Menyambut 2022, Faisyal melihat outlook perak belum akan mengalami perbaikan. Salah satu faktornya adalah dolar AS yang diperkirakan masih akan perkasa. Hal ini imbas dari perubahan sikap The Fed yang menjadi hawkish dengan mengindikasikan proses tapering dilakukan lebih cepat.

Baca Juga: Pergerakan harga komoditas ini pengaruhi surplus neraca perdagangan

"Kemungkinan pada awal tahun depan The Fed akan memperbesar pengurangan pembelian obligasi, dengan demikian proses tapering akan selesai lebih cepat dari perkiraan semula," imbuhnya.

Jika tapering selesai lebih cepat dari perkiraan, maka The Fed juga akan lebih cepat menaikkan suku bunga acuan. Hal inilah yang dinilai Faisyal akan kembali menjadi katalis negatif untuk harga perak pada tahun depan.

Dia memperkirakan, pergerakan rentang harga perak sepanjang 2022 akan berada di US$ 19 per ons troi hingga US$ 24 per ons troi.

Baca Juga: Harga emas naik tipis pada perdagangan Rabu (15/12) pagi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×