kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.904.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.280   0,00   0,00%
  • IDX 7.113   44,39   0,63%
  • KOMPAS100 1.038   7,95   0,77%
  • LQ45 802   5,08   0,64%
  • ISSI 229   1,99   0,87%
  • IDX30 417   1,49   0,36%
  • IDXHIDIV20 489   1,52   0,31%
  • IDX80 117   0,66   0,57%
  • IDXV30 119   -0,75   -0,63%
  • IDXQ30 135   0,08   0,06%

Dolar AS Masih Dalam Tekanan, Ini Mata Uang Utama Yang Bisa Dicermati


Senin, 09 Juni 2025 / 19:01 WIB
Dolar AS Masih Dalam Tekanan, Ini Mata Uang Utama Yang Bisa Dicermati
ILUSTRASI. Dolar Amerika Serikat (AS) diperkirakan masih dalam tekanan. Prospek mata uang utama pun dinilai menarik. Photo by Farzaneh Khademian/ABACAPRESS.COM


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Putri Werdiningsih

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dolar Amerika Serikat (AS) diperkirakan masih dalam tekanan. Prospek mata uang utama pun dinilai menarik.

Berdasarkan Trading Economics, indeks dolar (DXY) turun 0,20% ke level 98,91 pada Senin (9/6) pukul 17.37 WIB. Kendati menguat 0,21% dalam sepekan, sebulan terakhir telah turun 1,67%.

Sebaliknya, mayoritas mata uang utama menguat dengan pasangan EURUSD menguat 3,06% sebulan terakhir, disusul GPBUSD naik 3%, dan AUDUSD 2,43%. Lalu, pasangan USDCHF turun 3,05%, USDJPY turun 2,94%, dan USDCAD turun 2,16%.

Baca Juga: Harga Emas Menguat, Terdorong Pelemahan Dolar dan Perundingan AS-China

Pengamat mata uang, Ibrahim Assuaibi menuturkan bahwa setelah menguat pagi tadi pasca data tenaga kerja AS, DXY kembali turun karena fokus European Central Bank (ECB) memberikan stimulus dengan pemangkasan suku bunga seiring kontraksi yang terjadi di Jerman sebagai barometer ekonomi di Eropa.

"Selain itu, rencana pertemuan antara AS dan China juga mendorong peningkatan ekspektasi perang tarif usai turut melemahkan DXY," ujarnya kepada Kontan.co.id, Senin (9/6).

Di sisi lain, AS juga mengalami konflik internal antara Trump dan Elon Musk. Dus, tekanan DXY berpotensi masih berlanjut dengan perkiraan ke level 97,6.

Karena itu, prospek mata uang utama akan positif. Ibrahim menilai EUR, GPB, dan AUD menjadi mata uang yang menarik untuk dicermati.

Baca Juga: Rupiah Spot Ditutup Melemah Tipis 0,04% ke Rp 16.291 per Dolar AS pada Senin (9/6)

Analis Doo Financial Futures, Lukman Leong juga melanjutkan bahwa selama kebijakan proteksionisme Trump belum berakhir maka dolar AS juga akan terus tertekan. Sebab, kebijakan itu telah membuat ekonomi AS melemah. Ini tercermin dari PDB AS kuartal I 2025 yang mengalami kontraksi sehingga berpotensi membawa AS ke resesi.

"Untuk saat ini semua mata uang masih berpotensi menguat terhadap dolar AS, namun saya melihat CHF dan JPY masih lebih aman, mengingat statusnya sebagai safe haven yang akan semakin bersinar apabila perekonomian global semakin terpuruk," sebutnya.

Lukman memperkirakan CHF berpotensi kembali di bawah 0,8000 dan terbuka menuju 0,7800 dengan resistance di 0,8400. Yen diperkirakan akan kembali di bawah 140 dan terbuka menuju 135 dengan resistance di 146.

Mata uang utama lainnya EUR diperkirakan akan berkisar 1,1800-1,2000, GBP 1,38-1,4, dan AUD 0,6800-0,7000.

"Semua ini berdasarkan perkembangan terakhir yang menunjukkan tidak ada tanda-tanda kemajuan dalam tarif dan malah dikhawatirkan akan semakin buruk," paparnya.

Sementara Ibrahim memperkirakan EUR di 1,15578, GBP di 1,46808, Yen di 141, dan AUD 0,66858.

Selanjutnya: Harga Minyak Dunia Turun, Ada Potensi Penurunan Harga BBM Subsidi dan Non Subsidi

Menarik Dibaca: 4 Rekomendasi Bra untuk Payudara Besar, Nyaman dan Anti Kendur

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×