kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Dolar AS Jadi Safe Haven Incaran, Rupiah Melemah 0,27% Dalam Sepekan


Jumat, 28 Januari 2022 / 18:27 WIB
Dolar AS Jadi Safe Haven Incaran, Rupiah Melemah 0,27% Dalam Sepekan
ILUSTRASI. Rupiah menguat 0,10% ke Rp 14.375 per dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Jumat (28/1).KONTAN/Fransiskus Simbolon


Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rupiah menutup perdagangan hari ini, Jumat (28/1) dengan kinerja positif. Di pasar spot, rupiah menguat 0,10% ke Rp 14.375 per dolar Amerika Serikat (AS). Namun, jika dihitung dalam sepekan terakhir, kinerja rupiah justru masih catatkan pelemahan sebesar 0,27%.

Sementara di kurs referensi Jisdor Bank Indonesia (BI), rupiah hari ini juga catatkan penguatan tipis 0,02% ke Rp 14.381 per dolar AS. Sementara jika dihitung dalam seminggu ini, mata uang Garuda tersebut juga catatkan pelemahan sebesar 0,24%.

Research and Education Valbury Futures Nanang Wahyudin mengatakan, penguatan rupiah lebih dikarenakan adanya aksi bargain hunting seiring dolar AS yang sudah menguat dalam beberapa hari terakhir.

Namun, dalam sepekan ini, ia melihat pasar lebih memburu dolar AS di tengah memanasnya Eropa Timur dan Timur Tengah karena gejolak geopolitik. Di samping itu rapat kebijakan Fed yang siap melakukan tindakan agresif dalam menyikapi lonjakan laju inflasi dalam pidatonya tengah pekan ini. 

Baca Juga: Rupiah Berhasil Menguat Pada Jumat (28/1), Tapi Masih Melemah Dalam Sepekan

“Banyak kalangan menilai Fed bakal menaikkan suku bunga lebih dari tiga kali tahun ini. Serangkaian data ekonomi pun tidak memberi dampak yang sangat berarti ke pasar dalam pekan ini,” kata Nanang ketika dihubungi Kontan.co.id, Jumat (28/1).

Sementara pada pekan depan, ia memperkirakan penguatan dolar AS akan diuji seiring sentimen rate hike dari Bank Sentral Inggris (BOE). Ditambah lagi rapat kebijakan dari Bank Sentral Australia (RBA) yang diperkirakan tidak akan mengubah suku bunga, tapi ada kejutan soal kebijakan moneternya.

Selain itu, pasar akan terfokus pada rapat OPEC mengenai persediaan minyak apakah dilakukan penambahan atau tidak, di tengah kisruh politik. Tak luput dari perhatian, adalah data ketenagakerjaan AS (Non Farm Payroll).

“Pada pekan depan, rupiah diproyeksikan akan rebound dengan rentang Rp 14.280 - Rp 14.420 per dolar AS," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×