kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.938.000   14.000   0,73%
  • USD/IDR 16.300   -5,00   -0,03%
  • IDX 7.113   44,39   0,63%
  • KOMPAS100 1.038   7,95   0,77%
  • LQ45 802   5,08   0,64%
  • ISSI 229   1,99   0,87%
  • IDX30 417   1,49   0,36%
  • IDXHIDIV20 489   1,52   0,31%
  • IDX80 117   0,66   0,57%
  • IDXV30 119   -0,75   -0,63%
  • IDXQ30 135   0,08   0,06%

DOID akan rights issue senilai Rp 1,3 triliun


Jumat, 13 Mei 2011 / 09:06 WIB
ILUSTRASI. Suasana pelayanan nasabah di Maybank Jakarta, Senin (6/1). Menurut Bank Indonesia, pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) perbankan pada 2020 diperkirakan mencapai 8%-10%, sementara pertumbuhan kredit mencapai 10%-12%. KONTAN/Carolus Agus Waluyo


Reporter: Raka Mahesa W | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID) akan menerbitkan saham baru dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD). Jumlah saham baru yang akan dilepas ke pasar mencapai 1,53 miliar saham.

Berdasarkan prospektus ringkas yang diterbitkan DOID Kamis (12/5), perusahaan tambang ini menetapkan harga pelaksanaan right issue di kisaran Rp 850-Rp 1.200 per saham. Dengan demikian, dari aksi korporasi ini DOID bisa memperoleh dana segar maksimal Rp 1,3 triliun.

DOID akan menggunakan dana hasil right issue ini antara lain untuk membayar utang perseroan kepada PT Bukit Makmur Mandiri Utama (BUMA), yang juga salah satu anak usaha perseroan. Rencananya, sekitar 22,5%-32,5% dana hasil right issue akan dialokasikan untuk pembayaran utang tersebut.

Selain itu, DOID akan menggunakan sekitar 60%-70% dari dana hasil right issue untuk belanja modal BUMA. Dana tersebut nantinya akan dialokasikan untuk mengembangkan bisnis BUMA, misalnya untuk menambah armada BUMA. Sedang sisa dana akan digunakan untuk modal kerja DOID sendiri.

Dalam aksi korporasi ini, Northstar Tambang Persada Ltd akan bertindak sebagai pembeli siaga. Sekadar catatan, Northstar saat ini menguasai 40,06% saham DOID.

Porsi kepemilikan saham Northstar pasca right issue tidak akan berubah, lantaran perusahaan ini pasti menggunakan haknya. Bila ada pemegang saham lain yang tidak yang menggunakan haknya, porsi kepemilikan Northstar di DOID menjadi 51,08%.

Selain itu, BUMA, yang adalah anak usaha DOID, akan segera melakukan penyelesaian tagihan kepada PT Berau Coal Energy Tbk (BRAU). Kedua perusahaan ini akhirnya mencapai kesepakatan terkait hitungan yang berbeda tentang nilai utang piutang.

"Seluruh nilai transaksi adalah sebesar Rp 190,17 miliar atau 140% dari ekuitas perseroan," tutur Andre Soelistyo, Sekretaris Perusahaan DOID melalui keterbukaan informasi, Kamis (12/5). Nilai tersebut dicapai lantaran kedua pihak sepakat memakai nilai tukar berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia (BI) per 31 Desember 2010, yakni Rp 9.991 per dollar AS.

Sekadar mengingatkan, perbedaan perhitungan utang tersebut terjadi pada utang BRAU pada BUMA senilai US$ 300 juta. Dalam laporan keuangan per 31 Desember 2010, BRAU mencatat utangnya setelah dikonversi ke rupiah menjadi Rp 381,59 miliar. Sebagian utang telah dicicil oleh BRAU.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×