Reporter: Dimas Andi | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga Surat Utang Negara (SUN) diperkirakan akan bergerak terbatas dengan kecenderungan mengalami penurunan pada perdagangan Rabu (12/9). Hal ini seiring berlangsungnya lelang penjualan SUN dan kembali naiknya imbal hasil surat utang global.
Analis Fixed Income MNC Sekuritas, I Made Adi Saputra menyampaikan, ada sejumlah sentimen eksternal yang perlu dicermati investor pada hari ini. Diantaranya adalah pengumuman data inflasi Amerika Serikat dan meningkatnya tensi perang dagang antara AS dan mitra dagangnya.
Sebelumnya, imbal hasil SUN kembali naik pada Senin (10/9) lalu akibat pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS dan kenaikan imbal hasil surat utang global. “Nilai tukar rupiah kembali melemah setelah data cadangan devisa Indonesia di bulan Agustus turun dibandingkan posisi di akhir Juli lalu,” ungkap Made dalam riset, Rabu (12/9).
Imbal hasil SUN bertenor pendek mengalami kenaikan hingga 8 basis poin (bps) sementara harganya terkoreksi hingga 20 bps. Imbal hasil SUN tenor menengah naik hingga 10 bps dengan didorong oleh koreksi harga hingga 60 bps. Adapun imbal hasil SUN bertenor panjang naik hingga 16 bps di tengah koreksi harga hingga 135 bps.
Secara teknikal, harga SUN masih berada dalam tren penurunan. Selain itu, harga SUN juga masih berada pada area jenuh jual sehingga harga saat ini relatif murah untuk kembali diakumulasi.
Pada perdagangan hari ini, Made merekomendasikan seri ORI013, SR009, PBS016, PBS002, FR0069, FR0036, dan FR0040. Sementara bagi investor dengan horizon investasi jangka panjang dapat mencermati seri FR0073, FR0074, FR0068, FR0072, FR0045, FR0075, FR0057, FR0067, dan FR0076.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News