Sumber: KONTAN | Editor: Dikky Setiawan
JAKARTA. Keuntungan berlimpah, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) pun royal membagi dividen. Bank milik pemerintah itu berniat membagikan dividen interim dari laba bersih kuartal ketiga 2009 senilai total Rp 563,87 miliar.
Nilai dividen itu setara 10,6% total laba bersih BRI di kuartal ketiga 2009 sebesar Rp 5,3 triliun. Adapun nilai dividen interim per saham sekitar Rp 45,74. "Rencananya BBRI akan membayar dividen interim tersebut pada 16 Desember 2009," ujar Direktur Utama BBRI Sofyan Basyir, kemarin (4/11).
Merujuk harga saham BBRI pada penutupan perdagangan kemarin sebesar Rp 6.950 per saham, berarti imbal hasil dividen atau dividend yield BBRI ini sebesar 0,65%. Bank milik pemerintah ini akan membayarkan dividen interim kepada pemegang saham yang tercatat sampai periode 3 Desember 2009.
Tentu saja pemerintah akan menikmati dividen interim paling besar. Dengan kepemilikan 56,78%, saham pemerintah akan mendapat jatah dividen Rp 320,16 miliar. Selebihnya menjadi bagian para investor publik.
Menurut Sofyan, pembayaran dividen ini tidak akan mengganggu keuangan BBRI. Sebab, kas internal BBRI masih banyak. Berdasarkan laporan keuangan kuartal ketiga 2009, Bank BRI masih memiliki dana kas dan setara kas sebesar Rp 36,41 triliun.
Dividen BBRI ini merupakan bagian dari setoran sejumlah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) kepada pemerintah untuk tahun ini. Pemerintah berniat menarik dividen interim dari sejumlah BUMN sebesar Rp 1,6 triliun.
Sofyan menambahkan, tahun ini BBRI menargetkan akan membayar dividen final lebih besar dari tahun lalu. "Sebab dividen interim tahun ini juga lebih besar dari tahun lalu," ujarnya.
Tahun lalu, BBRI membagi dividen final Rp 175 per saham. "Namun kami tentu melihat dulu peningkatan laba bersih BBRI hingga akhir tahun ini," kata Sofyan.
Pada penutupan bursa kemarin (4/11), saham BBRI turun 0,71% menjadi Rp 6.950 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News